Mohon tunggu...
Agustin Diyah
Agustin Diyah Mohon Tunggu... Lainnya - Student

It's my blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpangan Sosial pada Remaja

18 Mei 2021   21:08 Diperbarui: 18 Mei 2021   21:14 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam mejalankan kehidupan sosiol, seseorang tidak akan pernah bisa terlepas dari aturan, kebiasaan maupun norma-norma yang telah ada dimasyarakat. Aturan, kebiasaan maupun norma-norma dimasyarakat dibuat sebagai pengawasan sosial agar masyarakat bertindak sesuai dengan aturan sehingga dapat terciptanya lingkungan sosial yang tertib dan aman.

            Masa remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada sana ini rentan dijumpai perilaku yang menyimpang dari aturan, kebiasaan maupun norma-norma yang telah ada dimasyarakat. Dalam pengantar sosiologi menjelaskan bahwa perilaku menyimpang atau yang biasa dikenal sebagai penyimpangan sosial merpakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai -nilai keasusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang agama maupun sudut pandang individu sebagai makhluk sosial. Perilaku menyimpang pada remaja biasanya mulai dari penyimpangan kecil yang semakin lama dibiarkan akan menjadi tindakan yang serius. Dalam buku sosiologi Narwako (2007) menyebutkan bawah terdapat tiga bentuk perilaku pada remaja yang menyimpang yang pertama yaitu tindakan nonconform, merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada. Kedua tindakan anti sosial atau asosial yang merpakan tindakan melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Dan yang terakhir tindakan-tindakan kriminal yang merupakan tidakan nyata yang telah melanggar aturan-aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain.

            Penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada remaja dipengaruhi oleh faktor subjektif yang bersal dari diri sendiri dan faktor objektif yang berasal dari luar seperti lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, dan media masa yang sering diakses. Keluarga khusunya orang tua memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan karakteristik anak, sehingga ketika si anak sudak memasuki masa remaja dia akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat akan menyebabkan mudahnya mengakses media masa. Media masa dapat membentuk karekter seseorang, seperti contohnya apabila sejak dini anak sering mengakses tentang kekerasan, mendengar perkataan kasar, maka ketika memasuki masa remaja anak itu akan memiliki karakter yang suka berkelahi dan berbicara kotor. Sehingga pemilihan media masa yang diakses sangat menentukan karakter anak kelak.

Orang tua sangat berperan sebagai pendidik pembimbing anak baik pada lingkungan keluarga, pertemanan maupun di masyarakat agar anak kelak dapat menentukan mana yang terbaik untuk dirinya. Sehingga ketika memasuki masa remaja, anak dapat terhindar dari perilau menyimpang.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun