Wah, wah, wah. Ada apa ini? Mengapa tema Diari Ramadan hari ini bikin hati bergetar? Seolah-olah terniat sekali untuk meledek saya ... yang sejak awal Ramadan berwacana beres-beres rumah, tetapi faktanya hingga sekarang belum juga terlaksana.
Baiklah, baiklah. Saya akan berusaha keras agar setelah merampungkan tulisan ini, wacana rapi-rapi rumah jelang Lebaran bisa segera terlaksana.
O, iya. Kalau boleh jujur, sebetulnya yang hendak saya lakukan bukan rapi-rapi rumah dengan tujuan bikin nyaman para tamu saat Lebaran. Sebab seperti biasa, saat Lebaran saya justru meninggalkan rumah. Jadi, lebih tepat kalau disebut menyusun rencana penyelamatan barang-barang dari potensi genangan air hujan akibat genting bocor selama ditinggal mudik.
Luar biasa, ya? Bisa sepanjang itu istilahnya. Malah seperti judul skripsi. Apa hendak dikata? Kenyataannya memang begitu. Kondisi atap rumah saya sungguh-sungguh dinamis. Hari ini bisa aman dari terpaan hujan lebat, tetapi belum tentu keesokan harinya bakalan aman juga. Semua tergantung kekuatan dan arah angin.
Jika sedang beruntung, rumah aman meskipun turun hujan lebat. Sebaliknya jika apes, hujan tak seberapa lebat pun bisa bikin rumah kebanjiran air langit. Penyebabnya, angin kencang memelorotkan genting rumah tetangga ke atap rumah saya.
Kalau melorotnya pelan masih lumayan. Ada kemungkinan genting tak pecah. Beda cerita kalau terjadi sebaliknya. Angin yang begitu kencang berpotensi mendaratkan genting tetangga dengan keras di genting rumah saya. Nah! Itulah masalah utamanya. Pendaratan yang keras berakibat pecahnya genting 'kan?
Sampai di sini, Anda sekalian pasti paham mengapa saya tak sekadar butuh rapi-rapi rumah jelang Lebaran. Alih-alih rapi, yang lebih saya butuhkan adalah memastikan keamanan barang-barang dari serangan air hujan.
Alhasil, saya putuskan untuk memasukkan barang-barang berharga ke dalam kotak-kotak plastik (kontainer) besar. Saya pikir langkah ini keuntungannya dobel, yaitu barang aman dari air hujan dan rumah terlihat lebih rapi dalam sekejap. 'Kan barang yang acak-acakan tinggal dimasukkan ke dalam kontainer?
Salam.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H