Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rasa yang Tersisa dari Asian Games 2018

4 September 2018   22:41 Diperbarui: 4 September 2018   22:52 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

USAI sudah gelaran Asian Games XVIII Jakarta-Palembang 2018. Iya. Pesta telah usai. Semua atlet sudah kembali ke negara masing-masing. Ada yang sempat pulang beberapa jenak ke pelukan keluarganya. Ada pula yang cukup sejenak saja sebab mesti segera latihan dalam rangka menyongsong kejuaraan berikutnya.

Dengan atau tanpa medali, semua atlet itu pastilah pulang dengan membawa kenangan dan kesan. Dan saya merasa lega, ketika tahu bahwa kenangan dan kesan baiklah yang mereka bawa. Ada yang menyatakan puas dengan menu konsumsi yang tersedia. Ada yang memuji ketersediaan dan kesigapan tenaga medis. Ada pula yang terkesan dengan variasi acara yang disuguhkan di wisma atlet supaya mereka tak jenuh.

Syukurlah ....

Kenangan dan kesan baik itu amatlah berharga bagi kita, Indonesia, selaku tuan rumah.  Iya. Tentu saja begitu. Bila tamu yang kita jamu merasa berkenan dan puas, bukankah kita bakalan bahagia? Tanpa kita minta, si tamu pasti akan menceritakan segala kebaikan kita secara sukarela.

Hal sebaliknya juga terjadi. Jika serampangan dalam menjamu tamu, kelak kita akan dikenang sebagai tuan rumah yang songong. Tapi untunglah hal buruk itu tak terjadi. Kita merupakan tuan rumah yang baik, kok. Bukan tipe tuan rumah yang songong. Buktinya para atlet asing tak segan-segan menyatakan apresiasi baik mereka.

Masyarakat di luar Asia (yang negaranya tidak menjadi peserta Asian Games) pun ikut mengapresiasi. Beberapa media massa asing mewartakan kabar bernada positif terkait Asian Games 2018. Syukurlah. Kondisi ini tentu menjadi promosi yang baik bagi Indonesia di mata dunia. Yang (harapannya) kelak dapat bermanfaat untuk menaikkan kunjungan wisata ke negara kita tercinta ini.

Demikianlah adanya. Terlepas dari segala kekurangan yang ada, saya pribadi yang awam ini menilai Asian Games 2018 sukses. Baik sukses dalam persiapan, sukses dalam pelaksanaan, maupun sukses dalam mendulang prestasi. Sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Terlebih pencapaian para atlet merah putih justru jauh melampaui target. Dari yang semula ditetapkan hanya 16 medali emas, hingga kenyataannya malah meraih nyaris dua kali lipatnya.  

Maka kita patut berbangga dan berbahagia. Iya, kita. Anda sekalian dan saya; seluruh bangsa Indonesia. Terlepas dari segala kekurangan yang mungkin nyelip di sana sini.

Sekali lagi, kita patut berbangga dan berbahagia sebab Asian Games 2018 berjalan lancar plus aman. Penuh pula dengan kenangan yang tak terlupakan. Misalnya nih ya, Opening Ceremony yang epik dan Closing Ceremony yang asyik; serta aksi selebrasi buka baju ala Jojo dan selebrasi pelukan perdamaian ala Hanifan. Tentu lengkap dengan segala macam komentar yang bernada pro dan kontra.

Pendek kata, Asian Games 2018 sebenarnya telah meninggalkan banyak rasa positif bagi kita. Sebenarnya! Iya 'kan? Tapi faktanya, dari sana sini masih saja terlontar aneka komentar yang merusak rasa positif tersebut. Yang bikin kesal dan lelah sebab bernada negatif melulu. Yeah .... Apa boleh buat? Namanya juga orang banyak. Tiap kepala beda pemikiran. Tiap hati beda perasaan.

Hanya saja saya ingin sedikit bertanya, "Kalau seusainya Asian Games 2018 para atlet ada yang langsung masuk pelatnas demi target kejuaraan berikutnya, mengapa kita ikut-ikutan langsung melanjutkan pertikaian copras-capres? Dengan kalimat-kalimat yang tak jarang setajam silet pula. Yang bisa tanpa ampun melukai hati sesama kita, bangsa Indonesia. Kalau begini caranya, apa mungkin lebih baik kalau Asian Games 2018 dilangsungkan selama-lamanya saja?"   

Salam,

Tinbe Jogja

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun