Tangis memang menggoda, saat korupsi bisa muncul tangis bahagia, namun ketika sidang muncul tangis nestapa.
Menjadi tersangka adalah stempel yang melekat dalam nama diri dan nama keluarga, jika lolos dari penjara sekalipun masih ada ancaman azab dan siksa dari Pengadil yang Maha Adil.
Di depan hakim, siapapun kaki akan bergetar, nafas menysesak, mata nanar, muncul kunang-kunang, bumi berputar, gelap terasa mau kiamat.
Andai aja tidak dosa, mati cepat mungkin lebih baik daripada harus diadili.
Palu kayu yang ringan terasa berat.
Palu kayu menjadikan tersangka layuÂ
Palu kayu itu pula menjadikan nama kembali bersihÂ
Tetapi tangis terlanjur pecah.... dunia telah bersaksi!
Laki-Laki berotot sekalipun akan menangis, bisa jadi akan meraung.
Kursi pesakitan terasa bara, tidak bisa mikir lagi.Â
Pertaruhan antara salah dan benar, dipenjara atau merdeka.Â