Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mencoba Memahami Keputusan Allah

8 April 2023   16:53 Diperbarui: 8 April 2023   16:58 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: jawapos.com 

Pernah tidak kita mengalami situasi seperti ini? Situasi ketika Allah tidak mengabulkan permintaan kita. Padahal pinta itu selalu mengalir deras dari bibir kita. Lewat zikir kita, salat malam, waktu-waktu mustajab yang diajarkan para alim ulama. Rasanya tidak ada ruang yang kosong akan doa kita itu. Begitu sampai pada hari H-nya, ternyata kosong, alias Allah tidak kabulkan permintaan kita.

Di sisi lain, teman yang dalam pandangan kita jauh dari ukuran keimanan, justru sebaliknya. Apa yang dimintanya, pasti terpenuhi. Padahal sepengetahuan kita, doa-doa yang dirapalnya tidak sederas doa kita. Bahkan mungkin tidak pernah berdoa sama sekali. Tapi dia mendapatkannya.

Apa yang kemudian kita rasakan. Kecewa, marah, putus asa, atau malah menyalahkan Allah. Kenapa Allah justru memilih dia, bukan kita dalam mengabulkan permintaan itu. Seandainya sama pun permintaannya, seharusnya permintaan kitalah yang diprioritaskan.

Perasaan kecewa, marah mungkin satu hal yang lumrah. Manusia mana pun saat keinginannya tidak terpenuhi, pasti merasakan hal itu. Tapi kalau kemudian putus asa lalu menyalahkan Allah, nanti dulu. Dua hal ini bukanlah bagian dari orang-orang yang beriman. Karena bagaimana pun juga urusan mengabulkan atau tidak, itu hak prerogative Allah.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Satu hal yang pasti kita harus huznudzon dengan rencana Allah. Yakini bahwa Allah pasti mempunyai rencana indah di balik penolakan permintaan kita itu. Ambil hikmah di balik semu aitu. Lakukan introspeksi, barangkali ada hal yang belum kita lakukan terkait dengan permintaan itu. Termasuk akibat apa yang terjadi jika permintaan tersebut dikanulkan Allah.

Lalu bagaimana dengan dia yang dikabulkan permintaannya. Yakini bahwa sebenarnya kegagalam atau pun kesuksesan sama-sama sebuah ujian dari Allah. Kegagalan yang kita dapatkan, hendaknya membuat kita semakin dekat dengan Allah, karena Allah pasti menyayangi orang-orang yang beriman.

Sedangkan keberhasilan yang didapat sang teman, mungkin juga sebagai ujian. Ujian untuk mengukur seberapa besar rasa syukur dia pada Allah atas keberhasilan yang didapatkannya. Apakah pemberian itu dapat membuatnya semakin dekat dengan Allah, atau justru sebaliknya, menjauh. Membuatnya tersesat dari jalan Allah.

Jadi pada prinsipnya apa pun yang Allah berikan pada kita pasti ada sesuatu di baliknya.

Lembah Tidar, 8 April 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun