Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket

Axelsen Masih Menjadi Momok bagi Ginting

12 Desember 2022   09:18 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:04 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting harus mengakui kekalahan ke sebelasnya dari Axelsen pada babak final BWF World Tour Final 2022. (sumber: cnnindonesia.com)

Mungkin sudah menjadi takdir Ginting, pebulu tangkis Indonesia jika selalu dibayangi oleh Axelsen. Seperti dalam gelaran BWF World Tour Final 2022 kali ini. Keduanya dipertemukan di partai puncak, setelah mampu mengalahkan lawan-lawannya. Ginting dengan susuh payah mengalahkan rekan senegaranya,Jojo. Sementara Axelsen pun tidak kalah berkeringat saat harus meladeni pebulu tangkis muda Kodai Naraoke.

Sebenarnya saat babak semi final digelar, mungkin Ginting dan kubu Indonesia berdoa sepanjang pertandingan antara Axelsen -- Kodai Naraoka. Apalagi saat Kodai Naraoka mampu menyulitkan Axelsen. Apa doa yang dilangitkan? Hehe ... semoga Axelsen dikalahkan Kodai Naraoka. Sebab menghadapi Kodai Naraoka pasti lebih mudah dibandingkan Axelsen bagi Ginting.

Namun kenyataannya justru sebaliknya. Axelesen dengan segala kecerdikannya mampu mengambil alih kendali. Alih-alih Kodai Naraoka menang, justru dia mulai didikte oleh Axelsen. Dan pada akhir rubber game, Axelsenlah yang tampil sebagai pemenang.

Rekor pertemuan Ginting dan Axelsen hingga pertandingan kemarin adalah 16 kali pertemuan. Dari 16 pertemuan tersebut, Ginting hanya mampu memenangkan 5 laga. Yang lebih ironis lagi kemenangan terakhir Axelsen didapat 9 kali berturut-turut hingga pertandingan kemarin sore.

Fakta ini menunjukkan bahwa hingga saat ini Axelsen tetap menjadi momok, sekaligus penghambat langkah Ginting memenangi gelar. Posisi Ginting yang berada pada kisaran ranking 5 -- 7 BWF pun turut memperburuk keadaan. Sebab dalam setiap event, dapat dipastikan posisi Ginting selalu satu blok dengan Axelsen. Posisi ini membuat Ginting selalu terganjal sebelum mencapai babak semi final.

Sisi yang juga luar biasa adalah konsistensi permainan Axelsen. Dia termasuk pebulu tangkis istimewa. Sebab dengan postur yang sangat tinggi, seharusnya Axelsen selalu mengalami kesulitan dalam mengolah bola. Namun dalam kenyataannya, justru sebaliknya. Axelsen layaknya tukang sihir dengan permainan bolanya. Kelenturan yang seharusnya tidak dimiliki, justru menjadi nilai plus dalam penampilannya. Sehingga tidak heran jika dia menjadi momok bagi siapa pun, termasuk Ginting sendiri.

Kembali pada diri Ginting. Setiap dia harus menghadapi Axelsen, dapat dipastikan akan timbul beban dalam dirinya. Rasa percaya diri yang dimiliki, bisa jadi runtuh sebelum bertanding. Akibatnya, permainan Ginting tidak berkembang. Segala daya upaya yang dilakukan seperti menabrak tembok tinggi. Jurus apa pun yang Ginting terapkan, rasanya Axelesen selalu mempunyai penawarnya.

Perhelatan alhir tahun bulu tangkis dunia telah ditutup kemarin. Posisi runner up yang dicapai Ginting, cukup ,menjadi hiburan. Karena bagaimana pun langkah Ginting sudah termasuk tinggi, mencapai babak final di turnamen akhir tahun ini. Menghadapi tahun 2023, mungkin Ginting dan jajaran pelatih harus mulai mencari formula mujarab untuk tundukkan Axelsen. Sebab pada tahun-tahun mendatang pertemuan keduanya pasti akan selalu terjadi.

Lembah Tidar, 12 Desember 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun