Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jojo Si Spesialis Bikin Deg-degan

28 Juli 2021   21:43 Diperbarui: 28 Juli 2021   22:05 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhirnya Jojo menyusul Ginting ke perempat final bulu tangkis tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 (reuters/ pikiran-rakyat.com)

Kalau pingin mencari atlet bulu tangkis yang suka bikin deg-degan, Jonathan Christielah orangnya. Tipe permainannya jauh berbeda dengan Ginting. Ginting kalau main, jauh lebih all out. Sedangkan Jojo, sebaliknya. Angin-anginan. Kalau pas bagus, bagus banget. Tapi ganti hari, ya itu bikin deg-degan.

Penampilan itu terjadi sore tadi (28/ 7). Lagi-lagi kita dibuat deg-degan dengan aksi Jojo. Padahal yang dihadapi adalah Loh Kean Yew, andalan Singapura. Atlet yang duduk di peringkat 30 ini, mampu membuat Jojo pontang-panting.

Rasa deg-degaan sudah muncul ketika Jojo harus menyelesaikan gim pertama dengan 22 -- 20. Deg, sport jantung pun dimulai. Jojo, yang peringkat 7 dunia ini harus susah payah melalui gim pertama. Padahal dalam 3 pertandingan yang mereka jalani, Jojo mampu mengalahkan andalan Singapura ini.

Saat gim kedua berjalan, keadaan pun tak jauh berubah. Jojo dibuat pontang-ponting oleh aksi Loh Kean Yew. Bahkan pada jeda gim kedua, Jojo melakukan banyak kesalahan. Kesalahan fundamental yang harusnya tidak dilakukan oleh pemain sekelas Jojo. Akhirnya kekhawatiran penonton pun terjawab. Jojo pun menyerah di angka 13!

Pertandingan yang harus dilanjutkan dengan rubber game ini ternyata tetap membuat sport jantung penonton. Arahan dari pelatih nampaknya tidak berjalan. Terbukti di awal gim Jojo langsung tertinggal 1 -- 4. Kejar mengejar poin pun terjadi antara keduanya. Puncak kritis terjadi pada skor 17 -- 16, saat Loh Kean Yew mampu merapat ke poin Jojo.

Kedudukan poin ini jelas membuat sport jantung semakin kencang. Karena kekalahan berarti langkah Jojo harus terhenti di fase grup. Namun untunglah nafas lega dapat diambil, saat Jojo mampu menuntaskan laga dengan skor 21 -- 18.

Memang antara Jojo dan Ginting mampu menghadirkan drama yang berbeda. Saat kita menyaksikan Ginting beraksi, maka yang tersaji adalah semangat pantang menyerah Ginting. Kengototannya mengejar bola ke mana pun berada, selalu menghadirkan kekaguman.

Namun saat Jojo bermain, beberapa kali penonton harus menahan nafas sekaligus jengkel dengan gaya permainan Jojo. Jauh dari kesan ngotot. Permainannya stylish sekali. Dan tak jarang dia kalah karena kesalahan dia sendiri. Tapi, ya mungkin memang begitu gaya Jojo, tukang bikin emosi penonton.

Namun, apapun hasilnya Jojo telah menapak ke babak perempat final. Lawan tangguh pasti sudah menanti. Semoga Jojo tidak lagi memainkan sisi hati kita.

Lembah Tidar, 28 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun