Tanggal 27–28 September 2025 menjadi momentum penting bagi mahasiswa Universitas Lampung, khususnya Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Forum Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Lampung kembali menyelenggarakan BELA NEGARA ke-7. Kegiatan ini bukan hanya agenda rutin tahunan, tetapi bukti nyata bagaimana kampus berperan aktif membentuk generasi muda yang berkarakter kebangsaan.
Pada hari pertama, kegiatan seminar bela negara yang digelar di Aula K FKIP Unila menghadirkan dua narasumber kunci. Dr. H. Senen Mustahil, M.Si., selaku Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung, menekankan pentingnya ketahanan ideologi Pancasila dalam menjaga persatuan bangsa. Sementara itu, AKBP Didik Kurnianto, S.I.K., Kasubdit Polmas Polda Lampung, menguraikan aspek praktis pembinaan kesadaran hukum dan keamanan di masyarakat. Kehadiran dua pemateri ini memperkaya perspektif peserta tentang bela negara, dari ranah kebijakan hingga implementasi lapangan.
Hari kedua dilanjutkan di Bumi Restu, Batu Putu Kemiling, yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa angkatan 2022–2025. Acara dibuka oleh Kaprodi PPKn, Dr. Yunisca Nurmalisa, M.Pd., dan berlangsung dalam suasana kebersamaan yang hangat. Di sini, peserta tidak hanya mendengar materi, tetapi juga mengalami langsung praktik pembelajaran bela negara melalui kegiatan lapangan, penguatan karakter, serta penanaman nilai gotong royong dan disiplin.
Kegiatan BELA NEGARA ke-7 ini patut diapresiasi. Di tengah derasnya arus globalisasi dan derasnya informasi digital, mahasiswa sering kali terjebak pada rutinitas akademik yang kering nilai. Program seperti ini menunjukkan bahwa bela negara bukan sekadar konsep abstrak, tetapi sikap mental dan perilaku nyata yang bisa dilatih sejak dini. Forum Pendidikan Kewarganegaraan Unila berhasil menjembatani kesenjangan antara teori di kelas dan praktik di lapangan.
Menurut Agus, kegiatan semacam ini perlu terus diperluas dan diperkaya. Bukan hanya menghadirkan narasumber berkompeten, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai bela negara dalam kegiatan kemahasiswaan sehari-hari. Dengan begitu, mahasiswa Unila bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh sebagai warga negara yang siap menjaga persatuan, berkontribusi bagi masyarakat, dan menjadi teladan di lingkungannya.
BELA NEGARA ke-7 membuktikan bahwa pendidikan kewarganegaraan bukan sekadar mata kuliah, tetapi gerakan nyata. Semoga semangat ini terus terjaga, sehingga Unila semakin dikenal sebagai kampus yang melahirkan generasi muda berkarakter Pancasila.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI