Jaten, Boyolali (24/07/20). Mahasiswa KKN tim 2 Universitas Diponegoro melaksanakan 2 program monodisiplin yaitu edukasi budidaya sistem Akuaponik sederhana dengan cara Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) dan pembuatan Probiotik dari bahan herbal untuk menunjang produktivitas budidaya ikan kepada masyarakat perwakilan 6 dusun di Kelurahan Jaten bertempat di Balai Warga Dusun Selogan, Desa Jaten, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan program wajib bagi mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro.
Desa Jaten mayoritas warganya merupakan petani, baik petani padi maupun petani sayuran di kebun. Oleh karena itu, hanya beberapa dari warga yang melakukan kegiatan budidaya ikan. Menurut penuturan warga, mereka kurang tertarik untuk melakukan budidaya ikan dengan alasan perlu lahan yang luas.
Berdasarkan hal itu, pada Jumat (24/7/20) mahasiswa KKN Undip mengadakan program yang bertujuan membuat masayarakat tertarik untuk budidaya ikan sekaligus menyalurkan kegiatan bertani sayuran dengan cara yang sederhana dan praktis. Program tersebut bernama "BUDIKDAMBER" yaitu Budidaya Ikan dalam Ember.Â
Budikdamber merupakan perpaduan antara memelihara ikan dengan menanam sayuran sekaligus dalam satu wadah. Prinsip Budikdamber berasal dari budidaya sistem Akuaponik dengan cara yang lebih sederhana. Sistem Akuaponik sendiri merupakan gabungan antara kegiatan memelihara ikan (Akuakultur) dengan menanam sayuran (Hidroponik). Kelebihannya yaitu alat bahan mudah diperoleh, tidak mencemari lingkungan, dan keuntungan ganda saat panen ikan dan sayuran.Â
"Saya baru tahu ternyata ada cara budidaya yang seperti ini, hanya menggunakan ember saja tidak perlu lahan luas dan kolam terpal atau sejenisnya. Sangat praktis dan mudah untuk dibuat, bahkan bisa menanam sayuran juga diatasnya, jadi bisa panen dua macam" tutur Aji (25), salah satu peserta program (24/7/20).
Selain dengan pertemuan, program tersebut juga dilaksanakan secara door to door ke masing-masing rumah warga. Diharapkan dengan program ini dapat menarik minat masyarakat Desa Jaten untuk memulai budidaya ikan dan menanam sayuran guna ketahanan pangan keluarga terutama masa pandemi Covid19 ini.
Pada hari selasa (28/07/20) dilaksanakan program monodisiplin yang kedua yaitu "Pembuatan Probiotik Ikan dari Bahan Alami untuk Menunjang Produktivitas Budidaya Ikan". Program ini berkesinambungan dengan program pertama dimana masyarakat diharapkan dapat melakukan kegiatan budidaya ikan secara sederhana ataupun apabila memiliki modal lebih dapat membuat skala yang lebih besar sekaligus menerapkan penggunaan probiotik dalam kegiatan budidayanya.
Probiotik merupakan kultur mikroorganisme seperti bakteri yang menguntungkan untuk budidaya ikan. Probiotik bermanfaat untuk menjaga kualitas air budidaya, mencegah serangan hama dan penyakit, serta dapat di aplikasikan pada pakan untuk menambah kecernaan pakan yang dikonsumsi ikan.
Pembuatan Probiotik secara mandiri ini menggunakan bahan yang mudah di dapatkan. Bahan alami yang digunakan seperti temulawak, kunyit dan bawang putih serta bahan penunjang lain. Selain itu banyak sekali bahan alami lain yang dapat digunakan untuk pembuatan probiotik secara mandiri seperti buah-buahan dan sayuran. Hasil pembuatan probiotik diserahkan kepada warga yang memiliki budidaya ikan.