Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Keberhasilan Thailand dalam Mengembangkan Durian

2 Juli 2020   07:54 Diperbarui: 2 Juli 2020   08:05 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selain itu keterlibatan pengusaha China yang langsung datang membeli durian ke para petani di Thailand juga sangat mendukung penguasaan pasar China oleh Thailand. Bahkan bukan saja membeli buah durian segar, tetapi pengusaha China juga melakukan investasi untuk perluasan areal tanam durian, serta mesin prosesing dan pengepakan.

Dan yang terutama sekali adalah karena gencarnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah Thailand di berbagai kota besar di China terhadap buah Thailand termasuk durian. 

Pemerintah Thailand melalui Kementerian Perdagangan mendukung sepenuhnya upaya memperkenalkan produk buah-buahan Thailand ke seuruh daratan China, melalui pameran-pameran di pusat-pusat perbelanjaan ternama. Termasuk kerjasama dengan Alibaba Group Holding yang ditandatangani tahun 2018 lalu yaitu penjualan online durian Thailand melalui platform digital. Ketika dimulai ketika itu, hanya dalam waktu 1 menit, 80 ribu buah durian monthong laku terjual melalui T-mall retail.

Masih terkait dengan promosi, pariwisata Thailand yang ramai merupakan faktor penting juga dalam pengenalan durian dan buah-buahan Thailand, yaitu melalui paket kunjungan ke kebun buah. Seperti diketahui kunjungan wisatawan mancanegara ke Thailand tahun 2019 mencapai 39,8 juta orang, lebih dari setengah jumlah penduduknya. Diantara toris itu, 11 juta orang berasal dari China. Dan kota Bangkok tetap mendapatkan predikat sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di tingkat dunia.

Walaupun demikian, durian Thailand tidak aman dari kompetitor. Satu diantaranya adalah durian musang king atau si raja kunyit yang dari Malaysia yang sekarang ini mendapat gelar durian terbaik dan mendapatkan harga termahal. Kemudian pemerintah Malaysia juga sedang jor joran memperluas areal lahan durian untuk memenuhi permintaan di China yang haus dengan musang king. Sehingga membuat pegiat lingkungan disana prihatin dengan alih pungsi hutan ke durian.

Adapun harga musang king di China mencapai US$ 25 per kg (sekitar 350 ribu rp) per kilo, sedangkan durian monthong hanya seperempatnya yaitu US$ 5, yaitu menurut data harga dari situs durianharvests. Sedangkan harga musang king di Indonesia dari berbagai marketplace yang ada seperti tokopedia, bukalapak, shopee dan lainnya, antara 350 – 550 ribu per 450 gram untuk frozen durian. Jadi sekilo harganya bisa satu juta di Indonesia.

Walaupun demikian pihak Thailand mengemukakan bahwa justru di harga itulah tempat keunggulan monthong, yaitu bisa terjangkau oleh kebanyakan pembeli di China. Selain itu Thailand juga terus menanam musang king, karena durian apapun jenisnya bisa tumbuh dengan baik di Thailand.

Lalu bagaimana dengan durian di Indonesia? Kenapa durian Indonesia tidak muncul di China? Apakah Indonesia selalu kalah dengan Thailand dan Malaysia dalam sektor pertanian dan durian khususnya? Ini sebuah pertanyaan yang menarik untuk dijawab.

Menarik karena kalau mengacu pada sisi potensi sumber daya lahan yang ada serta demografisnya, maka seharusnya Indonesia tidak akan bisa kalah. Dari segi jumlah daratan, Indonesia banding Thailand, 4 kali lebih banyak; 1.904.569 km2 dibanding 513.120 km2. 

Lalu semua tumbuh-tumbuhan yang di Thailand juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia. Kemudian jumlah manusianya  juga Indonesia lebih banyak 4 kali dari Thailand yaitu 260 juta dibanding Thailand 70 juta jiwa. Apalagi malaysia yang penduduknya hanya 31 juta dan luas daratannya 329.847 km persegi.

Jadi Indonesia kalau mengacu pada angka itu seharusnya tidak akan bisa kalah. Lalu apa permasalahan durian di Indonesia sehingga tidak mampu mengejar Thailand dalam berkompetisi di tingkat pasar global?

Masalah dalam pengembangan durian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun