Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Money

Tradisi Ekonomi ala Kolonial Masih Berkembang di Negeri

15 Juli 2018   15:12 Diperbarui: 15 Juli 2018   15:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Beberapa abad yang lalu, Indonesia berada dibawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda sehingga tradisi ekonomi ala kolonial masih membudi daya di negeri ini, wajar saja Indonesia merdeka umurnya masih muda di banding 3,5 abad lamanya, berada dibawah kolonial pemerintahan Hindia Belanda, sehingga warga pribumi sulit berkembang dalam karya nyata untuk memperbaiki taraf hidupnya, karena dibatasi oleh keperkasaan kaum asing yang menguasai negeri, hanya golaongan tertentulah yang bisa sejajar dengan kaum penjajah.

Tradisi demikian masih melekat sampai sekarang, karena tidak dipungkiri kolonial Belanda mulai dari tradisi kehidupan sehari-hari, bahasa sampai ekonomi yang merupakan kebutuhan masyarakat didunia, masih menjalar dalam berbagai aspek yang mungkin tidak sadar kita rasakan, oleh karena itu seiring waktu, dengan proses yang panjang menunggu benar-benar bangsa ini tidak terjajah, karena tahun 1945 hanya mengantarkan kita ke gerbang menuju kemerdekaan dan merupakan jembatan, untuk menyembuhkan luka lama, dan itu sudah diprediksi sebelumnya oleh Presiden RI pertama Soekarno.

Kekuasaan dimanfaatkan oleh Pemimpin

Menyalah gunakan kekuasaan seorang pemimpin untuk menguasai anak buahnya menjadi kekuatan tangan besi seorang pemimpin guna untuk mencari keuntungan secara pribadi, sehingga kesenjangan sosial banyak terjadi di negeri, yang kaya makin kaya, yang miskin makin sulit, padahal setiap manusia berhak mendapatkannya sesuai bekal juga ilmu yang didapatkannya, untuk merubah tarap hidupnya.  

Kurangnya Berlapang Dada

Bersaing adalah suatu hal yang positif asal persaingan itu secara sehat tidak menyalahgunakan kekuasaan atau melalui jalan yang tidak sesuai aturan yang berlaku, karena semakin banyak pesaing, kita akan termotivasi untuk bangkit lebih maju, tidak seperti kita berada dibawah colonial yang di batasi, sehingga Indonesia sulit untuk menemukan kemerdekaannya, dan oleh karena itu butuh berlapang dada ketika, seorang bawahan lebih berprestasi dari pimpinannya, sehingga mengambil alih posisinya, itulah yang dinamakan merdeka, tidak memberangus seseorang dengan kelebihan karena takut kalah bersaing.

Kasta, Pendidikan dan Pengalaman Menjadi Benteng untuk Berkuasa

Gila atas kasta, pendidikan, juga pengalaman menjadi jurus ampuh untuk berkuasa, meskipun disekitarnya demi untuk meraup keuntungan, padahal disekitarnya banyak yang memiliki kualitas lebih, tetapi demi sebuah kekuasaan yang bergelimang rupiah, sehingga hal tersebut menjadi jurus untuk memberangus seseorang supaya tidak berkembang, karena menurutnya jika mereka berkembang dengan kemampuannya, akan tersingkir sehingga rupiah juga popularitas akan hilang sekejap.

Tradisi kolonial masih terdapat dalam sendi-sendi ekonomi, sehingga menghambat perkembangan ekonomi, terutama masyarakat kalangan menengah kebawah, oleh karena itu kita perlu mengikis tradisi peninggalan colonial supaya taraf hidup masyarakat bangsa ini lebih sejahtera, tidak banyak kesenjangan social yang terjadi, sehingga sulit berkembang karena kurang kebebasan meskipun memiliki kemampun yang cukup mumpuni, karena tertutup untuk berkarya dan berkreativitas sehingga kualitasnya tidak terangkat dan tidak terlihat, ini merupakan PR bagi kita semua, untuk merubah tradisi tersebut, supaya negeri ini benar-benar merdeka terutama dibidang ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun