Mohon tunggu...
Dr. Agus Hermanto
Dr. Agus Hermanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Hukum Keluarga Islam

Dr. Agus Hermanto adalah dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Lampung, selain itu juga aktif menulis buku, jurnal, dan opini. Penulis juga aktif di bidang kajian moderasi beragama, gender dan beberapa kajian kontemporer lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Barokah Bulan Syawal

28 Mei 2022   13:50 Diperbarui: 28 Mei 2022   15:39 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BAROKAH BULAN SYAWAL

Syawal adalah bulan setelah bulan Ramadhan. Keistimewaan bulan syawal terletak pada tanggal 1 Syawal, yaitu kejadian Idul Fitri. Pada tanggal satu syawal merupakan satu kebahagiaan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman setelah selama satu bulan penuh menjalani ujian, dan pada idul fitri itulah kebahagiaan datang menghampiri, sebagai bentuk hadiah setelah sekian lamanya dalam ujian. 

 Selain Idul Fitri juga selama bulan syawal terdapat beberapa anjuran yang baik untuk dilakukan yaitu puasa Syawal. Keistimewaan dari puasa Syawal adalah sebagaimana ungkapan Rasulullah bahwa orang yang berpuasa di enam hari bulan Syawal maka sama dengan puasa satu tahun. 

Hal ini sebagaimana disampaikan sabda Nabi Muhammad, "Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambung nya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).

Walaupun adanya anjuran puasa di bulan syawal, namun pada hari pertama bulan syawal diharamkan bagi kita untuk berpuasa, karena pada hari itu merupakan hari kemuliaan dan hari kebahagiaan bagi seluruh umat Islam, sehingga diharamkan puasa dan dihalalkan makanan.

Puasa syawal dianjurkan enam hari setelah syawal dan dianjurkan secara berurutan, namun demikian juga tetap dianggap sah apabila dilakukannya secara tidak berurutan.

Selain puasa di bulan syawal juga dianjurkan juga melakukan walimah, sebagaimana sabda Rasulullah, "Dari Aisyah ra, berkata: Rasulullah saw menikahi ku pada bulan syawal, dan mulai mencampuri ku juga di bulan syawal, maka istri beliau manakah yang kiranya lebih mendapatkan perhatian besar di sisinya daripadaku? Salah seorang perawi berkata, " Dan Aisyah merasa senang jika para wanita menikah di bulan syawal " (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Hadis ini kemudian banyak menjadi rujukan bagi kaum muslimin bahwa Rasulullah menganjurkan menikah pada umatnya di bulan syawal yang merupakan fi'liyah rasul yang telah menikahi Aisyah di bulan tersebut dan menggaulinya juga di bulan syawal.

Hal ini secara historis bahwa kaum jahiliyah pada saat itu banyak yang tidak mau menikah di bulan syawal, dan bahkan dilarang suatu perkawinan yang dilakukan pada bulan syawal, namun dalam Islam justru bulan tersebut menjadi bulan yang istimewa dalam pernikahan agar mendapatkan barokah dan kebahagiaan, sehingga sakinah mawaddah warahmah akan senantiasa di dapatkan bagi pasangan yang menjalaninya.

Pernikahan adalah suatu hal yang diharapkan oleh setiap insan, sehingga pernikahan merupakan sunah rasul, karena rasul makan, minum, tidur dan juga menikah, artinya bahwa orang yang menikah berarti mengikuti sunah nabi apalagi ketika pernikahan itu dilakukan juga sesuai dengan amaliyah nabi yaitu di bulan syawal. 

Begitu indahnya agama Islam sehingga hal yang maslahat sangatlah dianjurkan dan sesuatu yang mudharat dilarang dalam agama, bukan secara kebetulan, melainkan ditata sedemikian rupa dan tertib hingga tidak ada cela bagi hamba untuk melakukan bentuk-bentuk kemaksiatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun