Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Upaya Membangun dan Mempertahankan Pernikahan

2 Desember 2018   08:05 Diperbarui: 2 Desember 2018   09:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi


Hubungan pernikahan harus dilandasi dengan kepercayaan.  Kepercayaan  itu sangat dibutuhkan dalam rangka mempertahankan keutuhan kehidupan berumah tangga dari berbagai permasalahan yang mengguncang. Baik karena  masalah ekonomi, perbedaan cara pandang ataupun karena hadirnya orang  ketiga. 

Kepercayaan terhadap pasangan lahir dari sebuah  keyakinan bahwa pasangan kita akan benar-benar bisa dipercaya dan   bersungguh-sungguh untuk mempertahankan  kepercayaan tersebut. Keyakinan tumbuh karena sebuah ketetapan hati atau  pilihan. Keyakinan tidak bisa hanya dibuktikan dengan logika dan akal sehat saja. 

Seperti halnya kita meyakini keberadaan Tuhan, meskipun kita  tidak pernah bertemu langsung. Meyakini adanya surga dan neraka  meskipun kita belum pernah merasakan atau melihat secara langsung.

Poinnya disitu,  kalau keyakinan kita terhadap pasangan runtuh,  dikarenakan asumsi kita sendiri atau informasi yang belum terklarifikasi  maka bangunan rumah tangga yang telah ada akan hancur dan berujung pada  perceraian, dengan penyesalan tentunya. Kalau keyakinan kita terhadap pasangan runtuh karena rentetan bukti yang telah di validasi, tentu akan  bisa diterima kedua belah pihak meskipun menyakitkan. 

Atau keyakinan  kita tetap utuh, meskipun telah terjadi pengkhianatan kepercayaan, nah  kalau itu sebuah pilihan, meskipun sangat sedikit kasus seperti itu,  bisa disebut anomali. 

Kebanyakan dari kita hanya menyiapkan diri untuk membangun rumah tangga. Baik persiapan lahir maupun batin,   menyiapkan acara seremonial pernikahan, menyiapkan tujuan  bulan madu,   menyiapkan tempat tinggal setelah menikah dan menetapkan berapa jumlah  anak yang disepakati. 

Bagaimana dengan upaya mempertahankan rumah tangga? itu dianggap tindakan kuratif.  Hadapi dulu kasusnya baru  nanti dipikirkan metode penyelesaian masalahnya. Mestinya dari awal,  upaya mempertahankan rumah tangga dimasukkan dalam tindakan preventif.  Agar kita lebih siap menghadapi badai dan cobaan dalam berumah tangga  yang tidak mudah untuk dilalui.  

Komitmen yang jelas dari  pasangan, kesepakatan tentang bagaimana membangun dan mempertahankan  rumah tangga. Dan solusi yang harus diputuskan jika memang terjadi  pelanggaran kesepakatan harus disepakati dari awal pernikahan. 

Agar jika  ada masalah dalam biduk rumah tangga mudah untuk diatasi dan jika  terjadi pelanggaran kesepakatan dengan legowo pihak yang melanggar  menerima keputusan sesuai kesepakatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun