Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merayu Tuhan

18 Desember 2017   10:25 Diperbarui: 18 Desember 2017   10:27 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setahun ini aku mempunyai teman diskusi dan belajar yang  menginspirasi. Kata - katanya, kalimat yang disampaikan memberi banyak  pencerahan dan secara konsisten merubah cara berpikirku tentang banyak  hal. 

Awalnya aku melihat penampilannya yang glamor dipadukan  dengan busana muslim modern membuatku berkesimpulan dia adalah varian  wanita pemuja hedon yang telah di mix dengan tampilan yang lebih islami.  Ternyata kesimpulanku salah besar, karena dia adalah wanita yang  telah mengalami fase hijrah, dia mendapatkan kesempatan untuk reborn  dan membagi energi positif tentang kebaikan kepada semua orang.

Kami selalu berada pada baris pertama di depan dosen dan terdapat satu  kursi kosong sebagai penjaga jarak agar kita sendiri nyaman dalam  menyerap materi kuliah sambil sesekali berdiskusi saat peralihan mata  kuliah selanjutnya. Bagian terpenting yang selalu dia sampaikan adalah  bagaimana kita memahami konsep islam dapat di implementasikan dalam  kehidupan bisnis dan menjadi pencapaian kesuksesan.

Poin yang  saya garis bawahi adalah tidak ada yang sulit bagi Allah untuk sekedar  membuat kita menjadi sukses. Kalau bumi, langit dan seisinya saja bisa dibuat dengan mudah apa lagi sekedar membuat kita kaya itu adalah hal  yang mudah bagi Nya. Kuncinya adalah menurut dia berdoa dengan kesungguhan di saat orang lain terlelap dalam tidurnya, sampaikan semua  keluh kesahmu pada sang pemberi rejeki dan kehidupan. Lakukan segala  amal kebaikan dengan berlomba - lomba menjadi insan yang paling taat di  hadapanNya.

Orang - orang Islam yang kaya berdasarkan kesaksian  beliau adalah mereka yang ibadahnya berada pada level "nggilani".  Menjaga wudhunya, sholat dhuha, puasa senin - kamis, tahajudnya,  shodaqah, bacaan al qurannya, dzikir nya dan amal ibadah yang lain  secara konsisten dan luar biasa. Begitulah cara mendapatkan rejeki  dengan merayu pemberi rejeki yang sesungguhnya.

Thanks my friends for your inspiration

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun