Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Walau PSMS Kalah Kontra Persija, PSMS Bakal Melaju ke Final Piala Presiden 2018

11 Februari 2018   15:06 Diperbarui: 11 Februari 2018   15:38 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSMS Kalah Telak Dari Persija Leg Semifinal Piala Presiden 2018. sumber: www.juara.net

PSMS Medan bertindak sebagai tuan rumah di leg pertama Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo, tidak menyangka dengan strategi yang dimainkan oleh pelatih kawakan Togo. Serasa bermain di rumah sendiri, Persija tampil dengan serangan cepat nan mematikan, mampu melihat celah akibat ketidakkompakan lini tengah hingga lini pertahanan PSMS Medan yang digalang oleh M. Roby dan Lobo kocar-kacir menjaga pergerakan Super Simic, Novri hingga Riko Simanjuntak.

Hasilnya? Baru tiga menit pertandingan berjalan, Marco Simic berhasil membuka keunggulannya lewat tendangan bebas melengkung dari luar kotak penalti PSMS Medan. Tendangan keras nan terukur berhasil membelok, meluncur tajam dan tidak dapat dijangkau Abdul Korim walau sudah bisa membaca arah bola. 0-1, Persija memimpin. Shock dengan gol pertama, belum dapat berbenah, gawang PSMS kembali keboboblan di menit 11, lagi-lagi 'Super Mario' menunjukkan kualitasnya, lewat serangan balik yang dibangun, tendangan pemain asal Kroasia tersebut mampu mengecoh Abdul Karim, skor 0-2.

Pemain-pemain asing ditubuh Persija dengan kualitasnya menjadi momok bagi lini pertahanan PSMS, terbukti tiga menit kemudian pemain asal Brazil, Jaimerson Da Silva membuktikan kehandalannya menciptakan gol ketiga lewat sundulan kepala menyambut umpan sepak pojok Rohit Chan, skor 0-3 bagi Persija.

Tertinggal tiga gol membuat para pemain PSMS bagaikan tersengat dan mencoba membangun serangan untuk mengimbangi permainan Persija. Permainan spartan yang selama ini mereka peragakan seakan-akan menemukan tembok yang sulit diruntuhkan, walau bisa keluar dari tekanan dan melakukan pressing ke jantung pertahanan lawan lewat akselerasi duo pemain asing, Yessoh dan Urikhob dan disokong oleh Frets Butuan, Legimin serta Erwin, namun selalu kandas berkat kesigapan para pemain belakang Persija.

Usaha PSMS memperkecil ketertinggalan berhasil di menit 43 lewat kaki Wilfried Yessoh yang baru bergabung mampu memanfaatkan bola muntah tendangan pemain asing lainnya, Nguisson Kissito yang tidak mampu diblok dengan sempurna oleh Andritani Ardhiyasa. Skor 1-3.

Babak kedua baru dimulai, PSMS selalu tertekan dan Abdul Rohim kembali mampu menjadi bintang penyelamat berkat aksi-aksi heroiknya memblok tendangan maupun sundulan para pemain Persija. Pengalaman para pemain-pemain muda PSMS tidak dapat mengimbangi permainan Persija. Semangat bermain ternyata tidak cukup meladeni the big four kontestan Liga 1 musim lalu tersebut. PSMS yang baru saja promosi ke Liga 1, bak diajari bagaimana bermain bola. Statistik menunjukkan Persija sampai menguasai bola diangka 70%.

Di menit 73 kembali Marco Simic mencatat hattrick setelah berhasil mengelabui M. Roby usai menyambut umpan panjang Ismed Sofyan dan langsung berhadapan dengan gawang PSMS, tanpa pikir panjang langsung menembak bola ke sudut kanan Abdul Korim, gol, Persija unggul 1-4.

Disisa waktu pertandingan, PSMS tidak mampu membongkar ketatnya pertahanan Persija yang dikawal oleh kuartet pemain berkualitas seperti Ismed, Telaubun, Maman dan Xavier. Hingga akhirnya wasit Djumadi Effendi asal Malang meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, PSMS tertinggal dengan skor akhir 1-4 dengan tiga kartu kuning satu untuk PSMS (Reinaldo) dan dua untuk Persija (Rudi Widodo dan M. Rizaldi Hehanusa).

Walau kalah di leg pertama, masih ada leg kedua dikandang Persija. Berat memang mengingat PSMS harus mampu minimal mencetak 3 gol tanpa harus kemasukan 1 gol-pun. Ini adalah PR berat Djanur jika ingin PSMS mempertahankan gelar Piala Presiden yang direbut tahun 2017 yang lalu.

Namun disepakbola tidak ada yang tidak mungkin, impossible is nothing begitulah keyakinan yang dipesankan perusahaan Adidas dan fakta bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola sudah banyak contoh. Masih teringat bagaimana Barcelona mampu membalikkan keadaan tertinggal 0-4 dari PSG di Liga Champions musim lalu?

Nah, mari berharap PSMS bisa membalikkan keadaan, walau bermain di kandang Persija. Tidak ada kata menyerah bagi PSMS selagi peluit tanda berakhirnya pertandingan belum dibunyikan, mari suporter PSMS dimanapun berada, beri dukungan agar PSMS bisa minimal mencetak tiga gol sehingga bisa kembali mencicipi laga final untuk kedua kalinya. Ribak sude...!! gass tross..!! buktikan Medan-mu!! Salam Sada Roha..!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun