Oleh: Agus Sjafari*
Bulan Ramadhan sebagai bulan agung yang penuh berkah dan maghfirah memberikan suasana yang sangat berbeda dengan bulan -- bulan lainnya. Suasana alam semesta seakan menyambut dengan riang gembira atas datangnya bulan ramadhan ini. Dunia seakan mengkusukkan dirinya dari kehidupan dunia yang penuh dengan hingar -- bingar kehidupan dunia. Allah SWT meminta ummat muslim untuk merenungkan diri untuk beribadah lebih khusuk melafazkan kalam Ilahi serta selalu mensyi'arkan nilai -- nilai Islami di muka bumi ini. Perenungan selama sebulan penuh di bulan ramadhan ini merupakan bentuk keseimbangan agar manusia tidak selalu terbius oleh kehidupan dunia selama sebelas bulan di luar bulan ramadhan. Harapannya adalah setelah kita "mensucikan diri" dengan kegiatan -- kegiatan ibadah di bulan ramadhan ini, maka nilai -- nilai ramadhan ini akan mewarnai kehidupan kita pada sebelas bulan lainnya agar manusia menyadari dirinya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Beberapa aktivitas yang sangat menarik di bulan ramadhan diwarnai dengan ritual ibadah guna semakin mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Aktivitas ibadah utama di bulan ramadhan antara lain ritual puasa, sholat tarawih dan beberapa sholat malam lainnya, mengaji dan tadharus Alquran, mengikuti kajian islam atau kultum setiap habis sholat wajib dan di sela -- sela sholat tarawih. Kesemua aktivitas ritual ibadah di atas pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesholehan individu manusia untuk semakin dekat dengan Allah SWT yang telah memberikan kehidupan selama ini. Tujuan akhirnya adalah agar manusia mendapatkan predikat taqwa dengan surga sebagai balasannya.
Selain ritual ibadah individual, terdapat ritual sosial yang sangat menarik yang juga marak dilaksanakan oleh semua ummat muslim di bulan ramadhan antara lain aktivitas sedekah, infak, menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa serta kaum fakir miskin lainnya. Seseorang atau lembaga selalu memprogramkan kegiatan sosial ini secara terorganisir dengan mengetuk kesadaran masyarakat untuk terlibat sebanyak mungkin dalam kegiatan sosial ini. Bulan ramadhan dijadikan sebagai momen yang sangat tepat untuk merealisasikan ritual sosial tersebut. Beberapa lembaga yang aktif dalam kegiatan amal tersebut seperti Dompet Dhuafa, beberapa media konvensional, organisasi profesi dan beberapa lembaga nirlaba lainnya.
Terdapat pemandangan yang sangat menarik di bulan ramadhan yang tidak ada di bulan -- bulan yang lain, di hampir semua pinggiran jalan besar, jalan kecil, jalan perumahan, dan gang -- gang penuh dengan aktivitas orang -- orang yang secara mendadak  menjadi pedagang kaki lima yang hampir semuanya menjual makanan kecil seperti kolak, es buah, lauk pauk, sayur mayur sebagai makanan lainnya untuk menu berbuka puasa. Beberapa tempat tiba -- tiba jadi "pasar dadakan" yang sangat ramai dengan aktivitas jual beli makanan untuk santapan berbuka puasa, caf -- caf dan warung -- warung pinggir jalan bermunculan untuk memfasilitasi orang -- orang yang mau berbuka puasa atau sahur. Aktivitas berbuka bersama (bukber) menjadi aktivitas yang sangat ramai di bulan ramadhan, ada juga ada aktivitas sahur on the road para bikers. Di beberapa daerah tertentu aktivitas di bulan ramadhan diramaikan dengan pawai obor, tabuhan rebana, serta para anak mudanya meramaikan aktivitas membangunkan orang untuk sahur dengan kegiatan musik sahur keliling bahkan ada yang diperlombakan juga. Beberapa kegiatan tersebut merupakan "pernak -- pernik" yang meramaikan aktivitas masyarakat di bulan ramadhan yang tidak kita temui di luar bulan ramadhan.
Bulan ramadhan juga menampilkan kesejukan, dimana sebagian ummat muslim tampil dengan pakaian Islami yang sangat memukau dengan hati dengan perkataan yang sangat terjaga dan hati -- hati. Salah satu pemandangan yang juga sangat kasat mata di bulan ramadhan dimana mal -- mal sangat ramai dengan aktivitas jual beli pakaian Islami agar ketika lebaran tiba mereka tampil sangat memukau dengan pakaian barunya. Tidak saja aktivitas jual beli pakaian, melainkan aktivitas jual beli makanan yang juga sangat ramai baik aktivitas jual beli secara langsung, melainkan juga aktivitas jual beli secara online yang sangat ramai.
Selama bulan ramadhan, hampir semua media audio visual baik yang konvensional maupun online juga menayangkan tayangan -- tayangan Islami dengan sinetron bergenre Islami, dialog dan kultum menjelang subuh dan menjelang berbuka puasa. Hal yang terasa positif ketika bulan ramadhan bahwa tayangan -- tayangan gossip serta tayangan yang mengundang syahwat sangat berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa mediapun juga dibuat "Islami" ketika ramadhan. Semua para pemeran seni, para penyiar, dan para pembawa acara menampilkan kesan yang sangat Islami dan religius. Meskipun tujuan untuk kebutuhan menaikkan rating pemirsa, namun ada nilai positif dalam menyebarkan syiar agama islam.
Beberapa lembaga pendidikan mulai dari sekolah TK sampai dengan perguruan tinggi juga sangat aktif menampilkan kegiatan -- kegiatan yang sangat Islami. Beberapa sekolah TK, Tingkat dasar dan menengah mengadakan program pesantren kilat guna mendidik dan melatih muridnya cara beribadah yang baik dan benar mengisi bulan ramadhan. Demikian juga dengan kegiatan kampus yang dipenuhi dengan aktivitas mahasiswa dan civitas akademika dengan kegiatan Islami seperti kajian ramadhan, tadhabur Alquran, serta kegiatan santunan dan bakti sosial sangat mewarnai kegiatan di lembaga pendidikan.
Andai Semua Bulan Ramadhan
Bulan ramadhan diberikan Allah SWT hanya satu bulan dan tidak boleh lebih. Melihat begitu indah dan semaraknya bulan ramadhan ini, Sebagian kalangan mengimpikan agar dalam 11 (sebelas) bulan lainnya seperti bulan Ramadhan. Bagi orang yang beriman sangatlah memungkinkan menjadikan bulan -- bulan yang lain seperti layaknya bulan ramadhan dengan tetap menjaga ritual ibadah pribadi dan ritual -- ritual sosialnya tetap terjaga. Artinya terdapat transformasi nilai -- nilai ramadhan serta menjaga sikap dan perilakunya untuk tetap mempraktekkan ibadah layaknya seperti bulan ramadhan dengan menjaga ibadah wajibnya ditambah dengan amalan -- amalan sunnahnya. Aktivitas puasanya tetap dijalankan dengan melakukan puasa sunnah senin kamis atau puasa Daud dengan tujuan agar keimanannya selalu terjaga. Sebagian kalangan berpendapat bahwa seorang muslim yang mendapatkan pahala "lailatul qodar" tidak saja ia mendapatkan kesejukan dan kenyamanan menjalankan ibadah selama menjalankan ibadah puasa saja, melainkan ia juga dapat menjaga kesungguhannya untuk tetap mewarnai aktivitas ibadah di bulan -- bulan lainnya layaknya seperti bulan ramadhan.