Judul di atas adalah ungkapan yang paling tepat untuk mengungkapkan kegundahan pemerintah saat ini.
Bagaimana tidak, kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi 70 Dolar Amerika per Barrel tentunya menjadi dilema tersendiri bagi pemerintahan Pak Joko Widodo.
Di satu sisi kenaikan tersebut memaksa pemerintah untuk melakukan evaluasi harga bahan bakar minyak di Indonesia, namun di sisi lain jika harga bahan bakar minyak di Indonesia naik, sudah tentu akan diikuti kenaikan bahan pokok lainnya.
Namun ada fokus yang tak kalah menarik dibandingkan kerisauan pemerintah akan kenaikan harga bahan pokok lain, hal tersebut adalah opini publik dan lawan politik.
Kenaikan harga BBM akan menjadi sasaran empuk para lawan politik untuk menghujamkan serangan-serangan ke kubu pemerintah, mereka kan dengan leluasa memampangkan fakta kepada masyarakat kebijakan siapa yang menyebabkan sambal mereka tak sepedas sebelumnya.
Namun jika pun pemerintah tidak menaikan BBM, tidak akan menghalangi lawan politik untuk mengkritisi langkat tersebut. Sudah barang tentu pemerintah akan dicap mengambil keputusan populer demi pilpres.
Dalam hal seperti ini dibutuhkan sikap pemerintah yang tegas namun tetap bijak, agar dapat menstabilkan defisit  anggaran serta menyelamatkan perekonomian masyarakat.
Agus Salim