Mohon tunggu...
Agus Salim Jombang
Agus Salim Jombang Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Hadir untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

USBN, Man Jadda Wajada

15 April 2019   15:32 Diperbarui: 15 April 2019   15:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Man Jadda Wajada

Siapa bersungguh-sungguh, maka sukses!

Makhfudhat, hafalan berupa kalimat motivasi tersebut luar biasa, bahwa kesungguh-sungguhan adalah kunci kesuksesan. Anda ingin sukses, maka bersungguh-sungguhlah dalam berupaya meraihnya. Jangan malas, malas pangkal kegagalan. 

Kalimat tersebut menjadi viral ketika diangkat dalam film "Negeri Lima Menara" dengan visualisasi seorang Ustadz yang memotong sebuah kayu dengan sebilah parang yang tumpul. Namun berhasil. Kenapa? Karena dilakukan dengan bersungguh-sungguh. Tentu kita bisa memetik hikmah darinya. Man Jadda Wajada!

Pekan ini siswa-siswi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sedang Ujian Sekolah, USEK dan pekan depan akan dilanjutkan dengan Ujian Sekolah Bestandar Nasional, USBN ~untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA sudah lebih awal dilaksanakan UNAS, Ujian Nasional. Semua ujian itu bagian dari proses pendidikan yang harus dilaksanakan dan dilalui oleh peserta didik dan lembaga pendidikan. Semoga sukses selalu untuk kita semua! 

Saat ujian sedang berlangsung sekolah penyelenggara biasanya hening. Terpampang tulisan di papan yang diletakkan di pintu masuk atau di tembok depan sekolah "Harap Tenang Ada Ujian!" dan juga menjadi kalimat menyejukkan, bahkan menjadi minspirasi tulisan "Harap Senang Ada Ujian!"

Kalimat kedua ini memberikan semangat dan sekaligus spirit kepada peserta didik yang sedang mengikuti ujian agar senang mengikuti ujian, sebab itu bagian integral dalam proses menuntut ilmu. Dan agar peserta ujian agar tenang dalam mengikuti proses pendidikan, sebab segalanya telah disiapkan dengan belajar, belajar, dan belajar. Sangat agak berbeda dengan kalimat pertama yang mengesankan, bahwa ujian itu seperti momok bagi peserta didik. Semoga tidak sedemikian kita memaknainya! 

Agar senang dan tenang dalam menghadapi ujian sekolah, baik USBN atau UNAS, maka semua fihak harus menyiapkan diri. Biasanya lembaga pendidikan memiliki strategi dengan memberikan jam ektra untuk menghadapinya serta memberi drill materi dan pengayaan pembelajaran. It's Okey! Man Jadda Wajada!

Tentu biasanya peserta didik juga diberi motivasi psikologis dan spiritual. Upaya tersebut mendidik kesadaran kita, bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki dimensi spiritual. Sehingga kita diajar untuk senantiasa bersandar kepada Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Kuat dan Kokoh. Tanpanya, sekuat apapun manusia bisa roboh jika terjerat dalam kesombongan. 

Menghadapi ujian tersebut di lembaga penulis selalu menghadirkan motivator untuk memberikan stimulus para siswa ~tentu upaya lahiriyah melalui drill, pengayaan, dan latihan telah dilakukan. Dalam motivasi tersebut Sang Motivator memberikan 3 tip agar ujian itu tenang dan menyenangkan. Pertama: Buang rasa malas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun