Utang itu enteng saat menerima barang atau uangnya. Dan akan terasa berat kala melunasinya. Bahkan sampai agunan itu bablas hilang kena lelang. Seperti sertifikat tanah, emas dan harta lainnya.Â
Ketika tahu risiko yang akan diterimanya seharusnya berhati-hati. Kadang kita masih mengabaikan akibatnya itu. Dalam pikiran adanya hanya bagaimana bisa memiliki barang yang diinginkan. Jelas pertimbangannya demikian adalah berburu keuntungan semu.
Lain soal bila utang itu untuk usaha. Dari aktifitas ini masih terkandung sebuah  harapan. Yakni dana yang  bisa untuk melunasi utang. Syukur bisa dengan cepat dan tepat melunasinya. Sehingga terhindar  kena sanksi dari fihak pengucur dana.
Bahkan kini cara utang yang dibuat  gampang dan bahkan bunga yang kian ringan. Namun kita berfikir bahwa utang mengandung risiko.Â
Biarpun demikian utang masih jadi gaya hidup kita. Karena mereka bercermin pada negara yang juga punya utang. Katanya.Â