Jual benzin buat cari rezeki. Walaupun sebenarnya bukan lagi benzin karena keburu nama itu melegenda. Sebagaimana lainnya semisal motor maka orang langsung menyebut honda.Â
Hal ini masih dilakukan warga masyarakat kita. Dengan pertimbangan masih laku keras. Apalagi yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Banyak di desa-desa. Tak luput juga jalur kota pun juga ada. Dan banyak beralih ke model digital.
Kini mereka sudah pakai alat elektrik tinggal curr seperti SPBU.
Setelah kini memudahkan belinya. Cukup sekiap ribu saja. Mereka tarik biasa ambil keuntungan seribu. Kalau yang digital entahlah yang mereka terapkan. Ada mesin pengaturannya. Mungkin mirip zaman wartel (warung telpon) dulu.Â
Tapi di desaku tetap pakai gaya lama. Dengan botol dari kaca. Mereka sebut POM Klasik sebagaimana yang berada di desaku. Alasannya selain alatnya itu mahal. Terus akan pulih berapa tahun. Kata mereka. Dan ini asli literannya bisa dilihat. Sementara yang digital entahlah. Katanya lagi.
Akan marem bila belinya dengan literan. Kata pelanggan yang beli di POM Klasik ini.Â