Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi, Haruskah Dipublikasikan di Medsos?

10 April 2020   15:56 Diperbarui: 10 April 2020   16:06 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | AGUNG WEBE

Belakangan ini, di saat akan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus, banyak yang resah. Sebagian dari masyarakat terancam tidak dapat melakukan pekerjaannya, terutama Ojek Online yang tidak boleh mengangkut penumpang. Lalu apakah pemerintah akan memberikan solusi 100% kepada para pekerja yang terkena dampak tersebut?

Terlepas apakah pemerintah memberikan solusi atau tidak, sebagian masyarakat sudah bergerak untuk ikut membantu meringankan beban mereka yang terdampak dengan berbagi bahan-bahan makanan pokok yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Hal ini tentu saja baik dan akan saling meningkatkan rasa solidaritas bersama.

Beberapa hari ini pula, di beranda facebook saya, muncul posting-posting berbagi, baik yang dilakukan sendiri maupun berkelompok. Bersamaan dengan itu, muncul pula posting-posting dengan nada 'agak nyinyir' yang bilang bahwa berbagi tidak harus diberitakan.

Saya juga melakukan berbagi bersama dengan kelompok sosial peduli Indonesia yang bernama Inspiranusa. Dan kegiatan itu saya posting di media sosial. Terhadap mereka yang berkata 'agak nyinyir' bahwa berbagi tidak harus diberitakan karena akan menyebabkan riya (sombong), maka saya akan memberikan pandangan terhadap hal tersebut.

Dokumentasi pribadi | AGUNG WEBE
Dokumentasi pribadi | AGUNG WEBE

Pertama, saya setuju bahwa apabila kita berbagi maka sesuai dengan pepatah; 'bila kamu memberi dengan tangan kananmu, maka jangan sampai tangan kirimu tahu.' Ya, apabila kita menyumbang masjid atau tempat ibadah lainnya, yatim piatu atau sumbangan yang lain dengan uang kita sendiri, maka jangan beritakan. Jangan difoto lalu diupload ke media sosial. Tentu hal tersebut akan berkecenderungan menimbulkan kesombongan berbagi. Dari sisi ini, saya setuju bahwa apabila kita berbagi dengan uang sendiri, maka lakukanlah dengan diam. Toh yang dituju adalah dampak baiknya, bukan berita foto-fotonya.

Kedua, mereka yang berkelompok atau menerima donasi dari banyak orang, maka hendaknya memberitakan kegiatan di ruang publik disertai foto-foto kegiatan. Mengapa? Karena hal tersebut sebagai upaya tanggung jawab laporan bahwa kegiatan berlangsung dan donasi sudah diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Jadi berita dan foto berbagi bukanlah bentuk kesombongan, namun merupakan laporan kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab bahwa kegiatan tersebut sudah berlangsung.

Ketiga, ini pengecualian, yaitu di saat terjadi wabah seperti ini di mana banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik media sosial dipenuhi oleh berita dan foto-foto berbagi daripada berita hoax yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Namun tetap harus hati-hati bahwasanya pemberitaan pribadi tentang berbagi akan berpotensi menjadi bentuk kesombongan halus. Solusinya banyak, yaitu bentuk kelompok atau group berbagi sehingga bukan atas nama pribadi, atau ikut menyumbang kepada Gerakan-gerakan sosial yang sudah ada.

Nah, ini yang paling penting, yaitu hindari nyinyir. Jangan sampai kegiatan berbagi juga ikut  dinyinyirin. Lebih baik berbagi dan share ke media sosial daripada yang tidak berbagi dan nyinyir. Sudah tidak berbagi, nyinyir pula.

Berita dan foto-foto kegiatan berbagi tersebut tentu dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa siapapun dapat melakukannya di lingkungan masing-masing dengan berbagi dari hal yang sederhana dan mudah dilakukan.

Yuk berbagi dan jadikan Indonesia tetap kuat dengan solidaritas kita bersama!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun