Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kau Berdoa kepada Siapa?

16 Januari 2020   11:46 Diperbarui: 16 Januari 2020   12:46 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu seseorang sedang berdoa kepada Tuhan meminta berkat dalam kehidupan.
 "Ya, Tuhan berikanlah keberkahan dalam hidupku sehingga semua yang aku dapat menjadi berkat bagi semua. Terimakasih atas semua yang kau berikan hari ini."  

Doa yang bagus. Setidaknya ia tidak meminta materi dan hal-hal yang bersifat egois. Ia meminta berkah sehingga dirinya bisa menjadi berkat bagi semua. 

Karena rumahnya kecil dan di pinggih jalan, doa tersebut di dengar oleh seseorang yang lewat di pagi hari yang masih sunyi. Orang tersebut lalu mampir ke rumah itu. 

 "Doa bapak bagus," kata tamu itu.
 "Terimakasih pak, "Tuan rumah menjamu tamu yang datang karena mendengar doa tadi.
 "Saya dengar tidak ada permintaan materi. Mengapa demikian?"
 "Kita semua sudah dicukupkan. Kita tinggal meminta agar semua itu menjadi berkah." 

Sebuah alasan yang terdengar sangat spiritual. Tamu itu terus bertanya. 

 "Kalau demikian, apakah bapak kenal dengan yang bapak mintai berkah itu?"
 "Ya, Tuhan."
 "Maaf, maksud saya, apakah bapak mengenalnya sehingga bapak meminta berkatnya?"
 "Kita semua pasti mengenal Tuhan. Ada yang menyebut Allah, Alloh, Yesus, Buddha, Widhi, Tao, dll .... " 

Lagi, sebuah jawaban yang terdengar sangat spiritual. Ia memahami bahwa Tuhan bisa disebut dengan banyak nama. 

 "Beri tahu saya pak, saya ingin mengenalnya. Apakah bapak mengenal salah satu nama Tuhan yang bapak sebut dalam doa itu?"
 "Agama yang mengenalkan pada saya."
 "Siapakah pak yang dikenalkan agama pada bapak?"
 "Nama Tuhan."
 "Jadi bapak mengenal nama Tuhan atau Tuhan itu sendiri?" 

Tuan rumah agak bingung dengan pertanyaan tamu ini. 

 "Lewat ibadah yang saya jalani, saya bertemu dengan Tuhan, maka saya mengenalnya."
 "Bapak bertemu? Mohon jelaskan pak, apakah ia datang menemui bapak?"
 "Ia menemui saya lewat rasa yang terdalam. Saya merasakan ia datang mengenalkan dirinya bahwa ia adalah Tuhan tempat berdoa."
 "Jadi bapak mengenalnya lewat perasaan bapak?"
 "Ya, karena Tuhan tidak dapat dilihat secara fisik."
 "Kalau demikian, mungkinkah itu hanya perasaan bapak saja? Artinya bapak hanya bertemu dengan perasaan bapak yang mengharapkan Tuhan datang." 

Tuan rumah makin bingung dengan maksud tamu yang datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun