Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membaca Puisi Sukmawati dalam Budaya Indonesia

13 April 2018   15:25 Diperbarui: 13 April 2018   15:24 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekedar mengingatkan, puisi yang dibacakan oleh Sukmawati Soekarno Putri yang dibacakan ketika perayaan 29 Tahun Anne Avantie di Senayan Jakarta. "Ibu Indonesia " adalah judul puisi yang dibacakan oleh Sukmawati. Di tengah kontroversi yang luar biasa, sebenarnya puisi itu cukup indah.

Diksi yang digunakan Sukmawati Soekarno Putri dalam puisi tersebut membanding antara Islam dengan kebudayaan Indonesia. Bila dikaji lebih dalam, isi puisi dimaksud mencerminkan sikap Islamophobia yang cukup kental. 

Seandainya Sukma tidak menyinggung adzan, bisa jadi efeknya tidak seburuk saat ini, di mana banyak umat Islam yang marah kepada putri proklamator RI tersebut. Dalam puisi tersebut dia menulis, 'yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah, lebih cantik dari cadarmu.' Sesungguhnya hal ini tidak terlalu dipermasalahkan karena Muslim di Indonesia secara umum menggunakan kerudung dan sangat sedikit yang menggunakan cadar.

Pemilihan diksi cadar, mungkin dimaksudkan tepat digunakan karena pada saat ini sebagian masyarakat Indonesia beralih ke fashion ala timur tengah. Apa gerangan cadar? Secara bahasa hijab diartikan sebaga pembatas yang memisahkan dua obyek. 

Jadi apapun yang memisahkan kedua obyek tersebut dapat dikatakan hijab. Hijab dalam arti bahasa ini dapat berupa tembok, kain, atau yang serupa dengan tujuan untuk menjadi tirai yang memisahkan kedua obyek.

Jika sebelumnya penggunaan cadar atau hijab banyak digunakan oleh perempuan timur-tengah, kini masyarakat muslimah Indonesia juga menggunakan cadar. Sayangnya, ada asal usul sebelumnya, di mana penggambaran teroris di media juga disertai dengan foto wanita bercadar. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa cadar identik dengan terorisme.

Apapun ceritanya, peristiwa yang berujung pada pro dan kontra terhadap puisi Sukmawati layak mendapat apresiasi bahwa kejadian tersebut telah berfungsi mengingatkan bangsa Indonesia. Puisi Sukmawati Soekarnoputri telah mengingatkan kepada kita bahwa Indonesia merupakan negara plural.

Dibawah ini merupakan kutipan puisi Sukmawati Soekarnoputri;   

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun