Mohon tunggu...
dr Agung Budisatria MM
dr Agung Budisatria MM Mohon Tunggu... Dokter - Melayani dan membagikan untuk perubahan dan kemajuan bangsa

Melayani dan membagikan untuk perubahan dan kemajuan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Emas SEA Games, Buah dari Potong Generasi Timnas STY!

17 Mei 2023   13:45 Diperbarui: 17 Mei 2023   14:42 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Euforia pendukung Timnas Indonesia,  yang berhasil meraih medali emas cabang Sea Games 2023, setelah berpuasa gelar juara 32 tahun lamanya disambut diseluruh pelosok negeri ini.  Timnas Sea Games kali ini dikomandani oleh Indra Sjafri, yang juga  berhasil membawa Timnas generasi Evan Dimas lolos ke Piala Asia U 19, beberapa tahun silam.

Final Sea Games kali ini memang berlangsung sangat dramatis, berlangsung 120 menit diwarnai hujan kartu merah dan pemukulan dari manager Thailand kepada team Indonesia.  Drama final Sepakbola Sea Games 2023 yang mempertemukan Indonesia dan Thailand berakhir dengan skor mencolok 5:2.

Ketenangan, nyali, motivasi dan kekuatan mental menjadi kunci kemanangan team asuhan Indra Sjafri kali ini. Keunggulan 2:1 atas Thailand yang berhasil disamakan pada menit akhir tambahan waktu, membuat Indonesia sempat menunda pesta kemenangan.  Namun kekuatan mental lah yang akhirnya membuat Indonesia berhasil membungkam Thailand dengan fantastis lewat perpanjangan waktu.  

Timnas U 19 di Kroasia Dok. PSSI 
Timnas U 19 di Kroasia Dok. PSSI 

Emas Sea Games menjadi momentum awal kebangkitan sepakbola Indonesia, setelah tercoreng kasus kerusuhan di Kanjuruhan dan kegagalan menyelenggarakan Piala Dunia U20 di Indonesia. Namun keberhasilan ini tidak lepas dari keberanian memotong generasi Timnas Indonesia sudah diawali oleh Sin Tae yong. Pelatih kepala Timnas Indonesia ini yang mempunyai keberanian saat awal menjabat, harus memimpin Timnas meyelesaikan sisa Kualifikasi Piala Dunia, melawan Timnas Senior Vietnam dan Thailand.  

Saat itu Sin Tae Yong tidak memanggil pemain pemain senior langganan Timnas, yang di klub dipuja puja tidak dipanggil, namun memanggil pemain pemain usia muda, bahkan rata rata berusia dibawah U20 tahun. Keberanian ini memang belum menampakkan hasil baik, seri melawan Thailand dan di pukul telak oleh timnas senior Vietnam 3:0. Inilah harga keberanian yang harus dibayar mahal.  

Piala AFF 2020, menjadi bukti kedua keberanian dan keteguhan hati Sin Tae yong memotong generasi  Timnas Senior.  Sama sekali tidak diperhitungkan, karena mayoritas diisi oleh pemain muda usia 20 tahun, bahkan ada pemain berusia 17 tahun, seperti Ramai Rumakiek yang sangat bersinar kala itu. Dengan strategi yang tidak 

Kolaborasi STY dan IS. Dok. IG Bola Blangkon
Kolaborasi STY dan IS. Dok. IG Bola Blangkon
mudah dibaca lawan, Timnas Indonesia akhirnya mencapai final, dengan membalikkan semua nada pesimisme, karena Timnas Indonesia diisi pemain berusia 20 th untuk kompetisi level Senior. 

Dalam laga FIFA matchday  melawan Curacao team peringkat 80 dunia, Timnas Indonesia berhasil menang dalam 2 kali laga, walau sebelumnya dianggap remeh karena menggunakan pemain muda usia untuk Timnas senior. Dengan peringkat dunia yang jauh berbeda 150 dunia, namun Sin Tae Yong berani menurunkan pemain usia muda untuk memberikan lebih banyak jam terbang.   Inilah yang membuat pemain muda kita mentalnya sangat tertempa, dan menjadi semakin kuat, karena mempunyai pengalaman melawan team team semior dengan kualitas tinggi.  

 Kemudian fokus Sin Tae yong mempersiapkan Timnas U 20 ke Piala Dunia, dengan dengan melakukan ujicoba ke Kroasia, Korea, mengikuti turnamen Toulon di Prancis melawan team peserta Piala Dunia, membuat pemain usia muda kita sangat berkualitas. Pemain generasi muda yang berujicoba  dan berlatih di Kroasia dan Korea dan Prancis inilah yang diapakai Indra Sjafri untuk Sea Games 2023.  Jadi pemain muda berkualitas Dunia yang sudah lebih dari 3 tahun dipoles Sin Tae Yong inilah yang berhasil menjuarai Sea Games.  Ini menjadi kolaborasi yang baik, karena selama pelatihan di Eropa dan Korea, Indra Sjafri selalu ada dalam team pelatih Sin Tae Yong.  

Jadi siapapaun pelatih Timnas nantinya, tinggal memetik buah hasil tempaan Sin Tae Yong yang sudah membangun fondasi Timnas Indonesia. " Saya tidak menjanjikan gelar, dalam 2-3 tahun ini, namun saya membuat pondasi kuat buat timnas kedepan, agar sepeninggal saya, Timnas kita makin maju".   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun