Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menghadapi Trial by the Press: Strategi Bijak Mengelola Pemberitaan Negatif

27 Februari 2025   08:01 Diperbarui: 27 Februari 2025   10:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan biarkan berita membentuk dirimu---bentuklah kebenaran dengan tindakan bijak.| Foto: 1827marketing.com

Mengapa Trial by the Press Berbahaya?

Menurut studi yang dilakukan oleh Pew Research Center (2023), sebanyak 68% responden menyatakan bahwa media cenderung lebih mementingkan kecepatan dibandingkan akurasi dalam pemberitaan. Sementara itu, laporan dari Edelman Trust Barometer (2024) menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap media mengalami fluktuasi yang tajam, dengan 42% responden menyatakan bahwa mereka lebih percaya pada media sosial dibandingkan media arus utama.

Dampak dari pemberitaan yang bersifat trial by the press meliputi:

* Kerusakan reputasi. Citra negatif yang tersebar luas dapat menghambat perkembangan bisnis dan karier individu.
* Penurunan kepercayaan publik. Stakeholder, konsumen, investor, dan mitra bisnis mungkin enggan berinteraksi dengan entitas yang dianggap bermasalah.
* Konsekuensi hukum. Walaupun pemberitaan bisa bersifat tidak akurat, tetap diperlukan langkah hukum untuk memitigasi dampaknya.
* Tekanan psikologis. Individu yang menjadi target pemberitaan dapat mengalami stres berat, depresi, atau bahkan gangguan mental serius.

Strategi Efektif dalam Menghadapi Trial by the Press

Berdasarkan penelitian serta pengalaman perusahaan-perusahaan global dalam menangani pemberitaan negatif, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan:

Pendekatan hukum yang tegas menjadi langkah awal dalam menghadapi trial by the press. Seorang Legal and Regulatory Expert berperan penting dalam memastikan bahwa hak jawab digunakan dengan optimal. Hak ini memberikan kesempatan bagi pihak yang diberitakan untuk memberikan klarifikasi atau bantahan terhadap informasi yang mungkin tidak akurat. Jika pemberitaan mengarah pada fitnah atau pencemaran nama baik, langkah hukum harus dipertimbangkan dengan mengacu pada regulasi yang berlaku, seperti UU ITE dan KUHP. Selain itu, bekerja sama dengan regulator media untuk memastikan bahwa pemberitaan mengikuti standar jurnalistik dapat menjadi strategi efektif dalam menjaga keseimbangan informasi yang beredar.

Di sisi lain, manajemen risiko reputasi harus dilakukan dengan sistematis. Seorang Risk Management Specialist bertanggung jawab dalam menyusun strategi mitigasi risiko yang berbasis pada analisis dampak jangka panjang. Audit reputasi perlu dilakukan secara berkala untuk mendeteksi ancaman sejak dini, sehingga langkah pencegahan dapat segera diterapkan. Berkomunikasi dengan pemangku kepentingan internal juga menjadi langkah penting agar stabilitas organisasi tetap terjaga di tengah gempuran opini publik yang mungkin tidak menguntungkan.

Dalam menghadapi situasi krisis, komunikasi yang efektif adalah kunci. Seorang Corporate Communications Specialist perlu merancang pernyataan resmi yang tidak hanya transparan tetapi juga kredibel di mata publik. Juru bicara yang dipilih harus dipersiapkan dengan baik, termasuk dalam menghadapi wawancara media yang dapat menentukan arah pemberitaan selanjutnya. Membangun hubungan baik dengan jurnalis dan media juga menjadi strategi jangka panjang agar opini yang berkembang lebih berimbang dan tidak merugikan.

Selain itu, analisis mendalam terhadap media dan opini publik menjadi elemen penting dalam strategi ini. Seorang Media Analyst and Public Communication Expert menggunakan berbagai media monitoring tools untuk memahami tren pemberitaan serta sentimen publik terhadap suatu isu. Berdasarkan data yang diperoleh, rekomendasi strategis dapat diberikan untuk menentukan langkah komunikasi yang paling efektif. Lebih jauh, mengidentifikasi aktor di balik penyebaran informasi yang tidak akurat dapat membantu dalam menyusun strategi klarifikasi yang lebih tepat sasaran.

Di era digital, media sosial memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, seorang Social Media Manager harus mampu mengontrol narasi yang berkembang dengan merespons komentar negatif secara strategis. Fact-checking dan klarifikasi berbasis bukti menjadi alat utama dalam melawan hoaks yang dapat merusak reputasi individu atau organisasi. Kampanye digital yang edukatif juga dapat digunakan untuk menggalang dukungan publik dan meluruskan informasi yang kurang akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun