Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adab, Akal, dan Diam: Pilar Kematangan Spiritual dan Intelektual

27 Januari 2025   07:33 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:33 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bicaralah saat bermanfaat, diamlah saat ragu. Itulah tanda akal yang matang.|Foto: prunedlife.com

Orang yang memiliki akal akan selalu menimbang apakah suatu perkataan membawa manfaat atau justru menjerumuskan kepada dosa dan fitnah. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kehidupan modern sering kali mendorong kita untuk terus berbicara, berkomentar, dan menyuarakan opini, bahkan dalam perkara yang tidak kita kuasai. Namun, hanya orang-orang yang berakal yang akan berbicara di saat yang tepat dan diam ketika diperlukan.

Diam: Sebuah Kekuatan, Bukan Kelemahan

Dalam Islam, diam bukan berarti pasif atau lemah, melainkan sebuah strategi dalam mengendalikan hawa nafsu. Syaikh Muhammad bin Ghalib hafizhahullah juga menegaskan:

"Ucapan Anda tentang hal-hal yang penting bagi Anda bukan hal-hal yang sia-sia, bahkan itu merupakan sikap yang tepat jika pada tempatnya yang benar."

Seni berbicara dan seni diam adalah dua keterampilan yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berakal. Mereka tahu kapan harus menyampaikan kebenaran dengan hikmah dan kapan harus diam agar tidak terjatuh dalam perdebatan yang tidak bermanfaat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana diam adalah pilihan terbaik. Menghindari debat kusir, menjaga kehormatan diri dari perkataan yang sia-sia, dan tidak ikut larut dalam fitnah adalah tanda kecerdasan spiritual seseorang.

Kesimpulan: Kematangan Akal Terlihat dari Adab dan Kebijaksanaan dalam Diam

Seorang Muslim sejati tidak hanya diukur dari ilmunya, tetapi juga dari adab dan kebijaksanaannya dalam berbicara maupun diam. Adab menunjukkan kedalaman akal, akal membimbing seseorang dalam memilih kata-kata yang baik, dan diam menjadi benteng terakhir dari kehormatan diri.

Oleh karena itu, sebelum berbicara, bertanyalah pada diri sendiri: Apakah ini membawa manfaat? Apakah ini sesuai dengan adab Islam? Apakah ini perlu diucapkan? Jika tidak, maka diam adalah pilihan terbaik.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang berakal, beradab, dan mampu mengendalikan lisan kita dengan baik. Barakallahu fiikum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun