Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

HR Risk Management : Menjaga Keseimbangan antara Risiko dan Kinerja SDM

27 Januari 2023   06:57 Diperbarui: 27 Januari 2023   07:51 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risiko-risiko di HR harus dikelola dengan menyeimbangkan antara risiko dan kinerja SDM | Image : solvoglobal.com

Mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah. Selain harus memperhatikan aspek-aspek seperti perekrutan, pengembangan, dan retensi karyawan, perusahaan juga harus memperhatikan risiko-risiko yang mungkin timbul dari SDM. Risiko-risiko ini disebut dengan HR Risk. HR Risk merupakan tantangan yang membahayakan kinerja perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Baik abai, atau pun tidak serius.

HR Risk adalah sebuah topik yang penting dalam dunia manajemen sumber daya manusia. Risiko-risiko yang ada dalam bidang ini dapat berdampak besar terhadap kinerja perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Dalam era multi disruptif dan gelombang transformasi di segala bidang ini, mengelola risiko-risiko HR menjadi semakin kompleks dan menantang. Namun, dengan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi risiko-risiko tersebut dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

HR Risk adalah risiko yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia, seperti perekrutan, pemberian kompensasi, pengembangan karir, dan pengelolaan konflik. Contohnya, risiko atas kehilangan karyawan penting ("karyawan bintang"), tuntutan hukum akan diajukan terkait dengan diskriminasi, hingga isu karyawan yang direkrut dari daerah lain dan bukan dari daerah terdekat dari lingkungan perusahaan.

Belajar HR Risk Itu Penting

Orang yang bekerja di bidang sumber daya manusia (HR) harus memahami risiko-risiko yang terkait dengan kegiatan-kegiatannya dan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengurangi risiko-risiko tersebut. Belajar tentang HR Risk akan membantu orang HR dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko-risiko yang mungkin muncul dalam perusahaan, serta membuat keputusan yang tepat dan tindakan untuk mengurangi risiko tersebut. Selain itu, memahami risiko-risiko yang terkait dengan HR juga dapat membantu orang HR untuk membuat proses perekrutan, kompensasi, pengembangan karir, dan pengelolaan konflik yang lebih efektif dan efisien.

Ini Alasan Banyak Perusahaan Belum Concern HR Risk

Sumber daya manusia adalah komponen penting dalam bisnis yang seringkali menjadi sumber masalah. Hal ini ditegaskan oleh David Creelman dari Creelman Research. Banyak perusahaan hanya menyadari risiko yang terkait dengan tindakan manusia setelah terjadi sesuatu yang buruk. Namun, jika salah satu dari risiko ini menyebabkan kerugian, biayanya bisa sangat tinggi dalam hal reputasi, moral, pendapatan, atau merk perusahaan.

Penyebab dan kendala HR risk bisa beragam, mulai dari kesalahan rekrutmen hingga masalah kompensasi dan hubungan industrial. Namun, risiko ini umumnya berasal dari lima bidang kritis, yaitu : kepuasan kerja karyawan yang rendah, tingginya tingkat turnover atau pergantian karyawan, penipuan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, kejadian bencana yang terjadi di tempat kerja dan proses rekrutmen atau retensi yang kurang baik. Termasuk didalamnya disrupsi antar generasi di dalam perusahaan itu sendiri.

Perusahaan perlu mengelola risiko-risiko ini dengan baik untuk menjaga kinerja dan reputasi mereka. Kabar gembiranya, dengan memahami aspek-aspek yang memengaruhi risiko ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Ada beberapa alasan mengapa banyak perusahaan yang tidak begitu peduli dengan masalah atau isu berkait HR Risk :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun