Mohon tunggu...
Anak Agung Nyoman Lestari
Anak Agung Nyoman Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hukum Dasar Kimia

6 Januari 2023   04:31 Diperbarui: 6 Januari 2023   04:48 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mempelajari Hukum Dasar Kimia merupakan dasar dari pembelajaran Kimia. Hukum-hukum ini merupakan gerbang dari mempelajari kimia secara teori. Hukum dasar kimia memiliki arti hukum-hukum dasar yang digunakan untuk mendasari hitungan kimia dan hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam persamaan kimia. Aspek kuantitatif dapat diperoleh dengan mengukur jumlah, massa, volume, konsentrasi partikel atom, ion, molekul atau rumus kimia yang terlibat dalam persamaan reaksi kimia.

Adapun Hukum-hukum dasar kimia yaitu:

  • Hukum Kekekalan Massa
  • Hukum Perbandingan Tetap
  • Hukum Perbandingan Berganda
  • Hukum Perbandingan Volume
  • Hukum Hipotesis Avogadro

Sahabat Kismis harus tahu penjelasan lebih lajut mengenai hukum-hukum kimia tersebut, yuk simak penjelasannya ya!

  • Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Hukum ini dicetuskan oleh Antonie Laurent Lavoisier pada tahun 1789. Telah lama diketahui bahwa reaksi kimia melibatkan perubahan energi. Einstein merumuskan bahwa massa dapat diubah menjadi energi. Berdasarkan hal tersebut, Antoine Lavoisier melakukan percobaan untuk mengetahui apakah perubahan materi juga berhubungan dengan perubahan massa atau tidak? Karena sebelumnya Priestley melakukan eksperimen pembakaran dengan oksida logam, yang berujung pada teori phlogiston. Menurut teori ini, pembakaran kapur tohor (oksida logam) menghasilkan logam merkuri dan gas. Gas tersebut disebut udara flogistik, yaitu sesuatu yang dilepaskan dari zat yang terbakar. Ini berarti bahwa massa berkurang.

Untuk mengungkapkan kebenaran teori flogiston, Lavoisier melakukan pembakaran timah dalam dua keadaan, yaitu pada keadaan wadah terbuka dan pada keadaan wadah tertutup. Dari percobaan tersebut ditemukan fakta, bila pembakaran dilakukan dalam wadah terbuka dapat menambah berat zat yang dibakar, tetapi bila pembakaran dilakukan dalam wadah tertutup, (artinya tidak ada materi lain selain yang dibakar) tidak menimbulkan perubahan massa. 

Menurut Lavoisier, pembakaran dalam wadah terbuka, zat-zat yang terbakar menyerap sesuatu dari udara yang mengakibatkan terjadinya penambahan massa. Sedangkan dalam wadah tertutup, tidak ada materi yang diserap maupun dibebaskan, sehingga massa total zat yang terbakar tidak berubah. Dari percobaan tersebut, Lavoisier menyimpulkan bahwa massa zat-zat sebelum bereaksi sama dengan massa zat-zat setelah bereaksi. Pernyataan Lavoisier tersebut sampai kini dikenal sebagai hukum kekekalan massa, yaitu massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah.

Lavoisier juga menyanggah adanya flogiston sebagaimana dikemukakan oleh Priestley. Menurutnya, pembakaran di udara tak berflogiston (Lavoisier menyebutnya gas oksigen) dihasilkan zat-zat yang sama dengan pembakaran diudara berflogiston. Dari temuan ini, Lavoisier mengemukakan bahwa udara mengandung gas oksigen. Pada saat pembakaran, terjadi reaksi antara zat yang dibakar dengan oksigen di udara. Sebagai gamabaran dari hukum kekekalan massa dalam reaksi kimia adalah sebagai berikut:

1,00 g Natrium + 1,54 g Klorin --> 2,54 g Natrium klorida

2,00 g Natrium + 3,08 g Klorin --> 5,08 g Natrium klorida

3,00 g Natrium + 4,62 g Klorin --> 7,62 g Natrium klorida

Menurut Einstein, massa dapat diubah menjadi bentuk energi dengan persamaan E=mc2. Tapi, persamaan ini berlaku bagi massa yang bergerak dengan kecepatan setara dengan kecepatan cahaya. Dilain pihak hasil penelitian terhadap perubahan massa yang dilakukan oleh Landolt, pakar kimia Jerman, menemukan bahwa pada reaksi kimia yang melepaskan energi terjadi perubahan massa sebesar satu persepuluh juta bagian lebih kecil dari kesalahan pengukuran. Karena itu, dalam reaksi kimia biasa, perubahan massa menjadi energi dapat diabaikan.

  • Hukum Perbandingan Tetao (Hukum Proust)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun