Mohon tunggu...
Agung Kuswantoro
Agung Kuswantoro Mohon Tunggu... Administrasi - UNNES

Pengin istiqomah dan ingin menjadikan menulis menjadi kebiasaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjaga Jarak Cinta

7 Juli 2018   05:25 Diperbarui: 7 Juli 2018   08:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjaga Jarak Cinta

Oleh Agung Kuswantoro

"Perpisahan bisa terjadi adalah hal yang sangat perlu untuk dijalani, agar kamu memiliki hari esok yang lebih baik daripada bertahan pada ketidakbahagiaan yang sedang nyata kamu peluk selama ini". (Falafu, 2016, 68)

Ungkapan diatas salah satu ciri khas Falafu dalam menuliskan karyanya. Buku "Memberi Jarak Pada Cinta", bukti Fa -- panggilan Falafu -- mampu melukiskan ketegasan seseorang untuk bertahan saat susah. Susah/sedih ditinggal "sesuatu". Sesuatu bisa berwujud barang atau orang.

Saya sangat suka gaya yang disampaikan oleh Fa. Ia tidak menggurui dalam tulisan-tulisannya. Nampak, pengalaman dan buku sebagai rujukan utamanya dalam menulis atau menuangkan ide-idenya.

Mari kita lihat. Ungkapan Fa berikutnya, "Kalau kamu merasa pasanganmu kurang lengkap, maka lengkapi dia. Kalau kamu merasa pasanganmu belum tepat, maka lepaskan dia. Berani bahagia". (Falafu, 2016, 61)

Logika yang dibangun oleh Fa, menurut saya benar. Bersedih boleh, tetapi jangan terlalu bersedih. Secukupnya saja. Demikian juga bahagia. Bahagia boleh, tetapi sewajarnya saja.

Bangga dengan pasangan itu sangat boleh. Tetapi, sangat membanggakan pasangan, hati-hatilah saat ditinggalkannya. Ditinggalkan, bisa karena sakit atau mati. Disinilah, letak "perasaan" yang kuat dibangun oleh Fa.

Fa yang notabene pekerja/pegawai kantor sangat piawai dalam menuliskan mengenai ungkapan hati. Hati sebagai rujukan utamanya.

Kebebasan hati untuk menentukan sesuatu sangat diutamakan. Ikuti kata hati, kurang lebih itu ungkapannya.

Ungkapan-ungkapan Fa dalam buku itu sangat logis. Logis menurut logika hati. Logika hati mengatakan "benci tapi rindu". Nah, Fa itu sangat tepat sekali dalam mengeksekusi logika hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun