Mohon tunggu...
Agung Kuswantoro
Agung Kuswantoro Mohon Tunggu... Administrasi - UNNES

Pengin istiqomah dan ingin menjadikan menulis menjadi kebiasaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila dan Al Quran

4 Juni 2018   02:51 Diperbarui: 4 Juni 2018   03:04 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila dan Alqur'an

Oleh Agung Kuswantoro

Hari Pancasila telah kita peringati kemarin (1/6/2018). Momentum lahir Pancasila sangat tepat kita renungkan, terlebih di bulan Ramadhan. Dimana Pancasila juga lahir di bulan Ramadhan. 17 Agustus 1945 bertepatan jatuh pada tanggal 9 Ramadhan. Kemudian, Pancasila disusun.

Sudah tidak tepat lagi kita merubah ideologi negara kita (Pancasila) dengan ideologi lainnya. Founding Father kita sudah melakukan pemikiran, penajaman, istikharah, dan meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi yang tepat untuk negara Indonesia.

Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Alqur'an mengatakan "Qul huallahu ahad" (QS. Al Ikhlas : 1). Artinya, "Katakanlah, bahwaAllahituEsa". Tuhan yang satu. Negara Indonesia mengakui Tuhan. Siapa yang tidak bertuhan, bukanlah warga Indonesia.

Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Alqur'an mengatakan "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri, ibu, bapak, dan kerabatmu" (QS. Annisa: 135). Adil itu untuk diri sendiri. Tidak hanya untuk hakim. Tetapi, semua manusia. Adil harus ada dalam setiap diri manusia.

Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Alqur'an mengatakan "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal" (QS. Alhujurat: 13). Tujuan dari ayat di atas adalah persatuan, melupakan kpentingan individu, kepentingan negara harus diutamakan di atas kepentingan golongan.

Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Alqur'an mengatakan "Dan (bagi) orang-orang yang menerima/mematuhi seruan Rob-nya, dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah (QS. Assyuro: 38). Musyawarah mufakat adalah ajaran Alqur'an. Bukan dengan cara vooting atau pengambilan suara terbanyak. Bangsa Indonesia lebih mengutamakan musyawarah mufakat.

Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Alqur'an mengatakan "Sesungguhnya Allah menyuruh manusia berlaku adil dan berbuat baikan, memberi sedekah kepada kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan" (QS. An Nahl: 90). Bangsa Indonesia mengharapkan rakyat dan pimpinannya untuk berbuat baik kepada sesama (sosial). Itu juga anjuran Allah dalam Alqur'an.

Itulah nilai-nilai Alqur'an yang termaktub dalam Pancasila. Tidak diragukan lagi untuk kita mengamalkan. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila juga mengamalkan nilai-nilai Alqur'an.

Founding Father kita sudah memikirkannya dengan penuh khusyuk dan sholat istikharah mengharap ridho Allah dalam memikirkan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun