Mohon tunggu...
Agung Baskoro
Agung Baskoro Mohon Tunggu... Konsultan - Political Consultan | PR Strategist |

Political Consultant | PR Strategist | Tanoto Scholar | The Next Leader Award Versi Universitas Paramadina-Metro TV 2009 | Buku Status Update For The Best Student (Gramedia Pustaka Utama, 2012) | Juventini | Contact : agungbaskoro86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pahlawan 2020: Bermanfaat dari Hal Kecil dan Mulai dari Orang Terdekat

10 November 2020   10:47 Diperbarui: 10 November 2020   11:03 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Nahdlatul Ulama 

Kehadiran setiap peringatan hari besar nasional punya maksud oleh para pendiri negeri agar bangsa ini tak lupa akan sejarahnya. Di saat yang sama, terdapat pesan-pesan kontekstual yang relevan dengan zaman yang sedang dihadapi oleh setiap generasi termasuk ketika hari ini kita semua memperingati Hari Pahlawan 10 November. 

Hari Pahlawan punya makna besar bagi tonggak perjuangan bangsa di masa lalu dalam mempertahankan kemerdekaan di tengah rongrongan kuat dari penjajah yang tak rela tanah jajahannya merdeka. 

Sayangnya, gempuran penjajah saat itu bukan justru melemahkan semangat, namun malah membakar gelora rakyat untuk habis-habisan karena didorong oleh Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asyari serta Pekik Allahu Akbar yang bergema bersama seruan Merdeka aatau Mati dari ketua laksar para pejuang, Bung Tomo. 

Jadilah para penjajah itu hancur-lebur dan rakyat Surabaya membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa pejuang yang selalu siap menghadapi siapapun yang berani mengganggu kedaulatannya.

Di masa merebaknya wabah seperti sekarang, peringatan hari pahlawan menemui momentumnya, karena bangsa ini sedang menghadapi kondisi sulit. Mulai tenaga kesehatan yang berjuang di garda depan hingga para pencari nafkah keluarga yang terus berjuang habis-habisan demi dapur agar terus mengepul. 

Kita sesungguhnya juga sedang 'berperang', namun kali ini menghadapi musuh tak terlihat bernama Virus Corona. Virus ini memang bukan hanya menjadi musuh kita, namun ia telah menjadi musuh bersama umat manusia karena sukses menulari 51 juta lebih orang dan menyebabkan 1.2 juta lebih wafat (Worldometers, 10 November 2020).

Bagi siapapun yang dirinya, keluarganya, tetangganya atau temannya pernah terkena dampak langsung dari Virus Corona pasti dengan cepat mengungkapkan betapa berbahayanya pandemi ini. 

Ia tak hanya menyerang manusia secara kesehatan, namun juga merusak ekonomi secara perlahan bila tak tertangani dengan baik. Pandemi dan resesi akhirnya menjadi sebuah keniscayaan sebagaimana telah terkonfirmasi oleh BPS dalam rilisnya (Kompas, 6 November 2020).

Menjadi Pahlawan 

Bila kondisi sudah seperti ini, apa yang bisa kita lakukan? Ada banyak cara berbuat baik apalagi konteksnyai kita sedang menghadapi pandemi dan resesi ekonomi di saat yang bersamaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun