Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sore Ngampus Pagi Jaga Warnet

14 Oktober 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:07 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366205" align="aligncenter" width="593" caption="melayani pelanggan -dokpri"][/caption]

Sulung saya seminggu sekali minta jatah ke Warnet, biasanya mengambil waktu hari Sabtu atau Minggu waktu libur sekolah.Meski dirumahada laptop tetap saja jatah itu tak bisa ditawar, alasannya games di laptop tak selengkap di warnet.Saya menyanggupi dengan syarat sajaikut dan duduk mendampingi biasanya sambil membaca buku sesekali melihat (tepatnya mengawasi heheee) permainan apa yang dibuka. Pernah tak sengaja saya mendapati anak anak SD di bilik warnet melihat youtube tayangan yang tak semestinya ditonton anak seusianya, atas kejadian itu  berat hati membiarkan anak ke warnet sendiri. Karena tempat yang kami kunjungi tak jauh dari tempat kami tinggal dan sudah langganan maka sang pemilik warnet termasuk penjaganya lumayan kenal muka tapi tak kenal nama. Hari Minggu dua hari yang lalu mas penjaga yang biasa kami temui tidak duduk di kursi belakang operator seperti biasanya, sang pemilik warnet terlihat menggantikan tugas menjaga. Maka saya iseng iseng nanya perihal absennya anak muda yang sering menjaga. Pemilik warnetmenjawab anak muda yang dimaksud ada perluuntuk sebuah acara kampus mulai pagi pagi sebentar lagi juga kembali.

Dari pemilik warnet keluarlah cerita tentang anak buahnya yang akhirnya saya tahu namanya (sebut saja namanya Aryo), lelaki muda yang belum genap berumur duapuluh tahun itu adalah anak dari tukang cukur tak jauh dari warnet. Sang ayah adalah perantau  dari luar Jawa dan lapak cukur bagian belakang dijadikan tempat tinggal sekaligus. Sejak lulus SMU Aryo langsung melamar ke warnet menjadi penjaga siang, kemudian malam hari kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang. Karena di belakang warnet disediakan kamar maka Aryo bisa tidur sembari menjaga warnet kalau tutup malam hari. Cerita tentang latar belakang penjaga warnet ini meluluhkan hati saya, betapa semangatnya untuk menempuh pendidikan tak patah hanya masalah biaya. Gengsi dan hura hura masa muda tak terlalu dihiraukan yang penting bagaimana bisa melanjutkan sekolah demi masa depan.

[caption id="attachment_366206" align="aligncenter" width="559" caption="aryo (kaos hitam) pemilik warnet (kaos merah)"]

14132204182142286459
14132204182142286459
[/caption]

Tak lama setelah obrolan berlangsung Aryo datang, pemuda berbadan tak terlalu kerempeng ini menyapa saya karena sering bertatap muka. Bak seorang wartawan maka saya pancing pancing obrolan (lumayan bisa jadi bahan tulisan heheee). Tekad aryo meneruskan sekolah memang murni keinginan sendiri, ketika dihadapkan pada kenyataan tentang kondisi perekonomian orang tua dia berinisiatif bekerja. Alhasil dari gajinya sebagai penjaga warnet bisa untuk membayar biaya bulanan kuliahnya dan kebutuhan lainnya. Anak muda ini bolak balik dari rumah ke warnet karena dekat tapi tetap lebih sering di warnet, "kalau makan di rumah Pak, tapi kadang juga beli sendiri" ujarnya.

[caption id="attachment_366207" align="aligncenter" width="450" caption="dokpri"]

14132204921841589534
14132204921841589534
[/caption]

Setiap hari jam jaga warnet mulai dari jam 9 pagi sampai jam 17.00, libur kalau tidak sabtu minggu. Seusai jaga warnet langsung mandi sholat maghrib makan kemudian bersiap diri ke kampus, kuliah mulai jam 18.30 sampai jam 21.30. Terhitung sudah hampir satu setengah tahun Aryo menjalani rutinitas menjaga warnet sambil kuliah, "enaknya kalau ada tugas kampus  tak perlu membayar rental untuk mengetik dan print" ujarnya tersenyum. Sambil nunggu pelanggan memakai jasa warnet dia bisa belajar sekaligus menyelesaikan tugas tugas kuliah. Ada percikkan semangat yang muncul dari setiap kalimat yang keluar dari ceritanya, saya merasakan kesederhanaan dan kesantunan dalam sikapnya. Perasaan haru sekaligus kagum menyergap benak. Saya yakin banyak Aryo lain di luar warnet tempat saya ngobrol, bahkan pernah saya baca di media seorang pemulung muda di daerah Bekasi ada yang sambil kuliah. Memang pendidikan hak bagi siapa saja semoga saja pemerintah terus memberi fasilitas dan kemudahan bagi setiap warganya yang memiliki semangat kuat tapi terbentur dengan masalah biaya. Anak anak muda dengan semangat seperti Aryo semoga saja bisa menjadi pribadi tangguh sampai suatu ketika kelak menjadi pemimpin negri. aminnn

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun