Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kesempitan Justru Menjadi Kesempatan Menegakkan Harga Diri Ayah

5 Juni 2023   08:48 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:19 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kepala keluarga, layaknya para ayah pada umumnya. Melewati hari ke hari, dengan jatuh bangun meniti onak duri. Tanpa terasa, hampir tiba di dua dasawarsa usia pernikahan. MasyaAlloh, sedemikian lekasnya waktu melesat.

Betapa amanah keayahan, membutuhkan effort tak berputus. Saya sempat terkaget-kaget, mendapati hal-hal di luar ekspektasi. Semakin banyak pengalaman dijalani, sungguh banyak hikmah yang bisa direguk.

Saya tercerahkan kajian Ustad ternama, tentang syariat penikahan di dunia ini. Bahwa menikah diteladankan Baginda Nabi SAW, menjalaninya penuh liku dan juang. Orang beriman musti meyakini, akan banyak hikmah dikandung pernikahan.

Kalau dijalani dengan sabar dan ikhlas, niscaya mengantarkan kemuliaan bagi pelakunya. Sang Ustad menekankan, hadirnya syariat tidak lain demi kemanfaatan dan kemaslahatan manusia. Menikah dengan segala konsekwensinya, sejatinya demi kebaikan manusia.

------

Saya masih sangat ingat, saat prosesi sakral ijab kabul diucap. Ayah (alm) duduk bersebelahan (saat itu) calon ayah mertua (alm), persis di seberang meja saya. Pamanda (alm) menjadi saksi, duduk di sisi meja sebelah kiri, berseberangan dengan panghulu.

Kata per kata dalam ijab kabul sungguh dalam, mengandung tanggung jawab yang sangat besar. Saya dengan kesadaran sepenuh hati, seperti melepaskan ikatan anak orang dari orang tuanya. Dan sejak saat itu, tanggung jawab berpindah ke pundak saya.

Saya dengan tanpa paksaan, menyediakan diri menafkahi istri. Kemudian menjalankan fungsi kepala keluarga, yang akan dipertanggung jawabkan sampai akhirat. Jujur sempat terselip galau, tentang kesanggupan menunaikan tugas besar itu.

Sembari menyingkirkan resah, saya mencoba melirik ke ayah saya. Lelaki sederhana pensiunan guru SD, terbukti sanggup memikul tugas mulia nyaris setengah abad.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun