Kompasianer pecinta musik, kalian musti dengerin lagu "Waktu Berlalu" deh. Single terbaru Aurelia Rahman, bernuansa pop melow dan tentunya easy listening. Saya mendengarkan via Spotify, suara bening itu memanjakan indera pendengaran. Dari sisi musikalisasi, menurut saya cukup berkelas.
Kalau sebelumnya saya pernah dibuat takjub oleh penyanyi senior, kini ketakjuban yang sama kembali saya rasakan.
Seorang penyanyi dan pencipta lagu ternama pernah berkisah, tentang bagaimana sebuah ide membuat lagu bisa didapat.
Ada ide lagu muncul, ketika penciptanya melihat anak-anak kecil saat bertamu di rumah teman. Ada lagi ide muncul ketika sedang di perjalanan pesawat, Â uniknya lirik ditulis di sickness bag/ kantong kertas untuk muntah. Kelak di kemudian hari, dua lagu tersebut sukses dan melegenda.
Sementara Aurelia Rahman mengaku, mendapatkan ide mencipta lagu ketika iseng di depan keyboard. Saat ingin mengcover lagu--hal yang kerap dilakukan sejak duduk di bangku SMA--- ide lagu itu tiba-tiba hadir. Â
Seperti kebiasaan yang dilakukan, sebelum mengcover Aurelia mencoba mencari-cari nada. Kemudian  tiba-tiba menemukan rangkaian nada lagu, setelah dilanjutkan akhirnya tercipta lagu Waktu Berbeda.
"Aku coba rekam pakai HP. Setelah direkam lalu aku satukan dan sesuaikan lirik dan nada. Dan aku kaget sendiri ternyata aku berhasil menciptakan sebuah lirik lagu dan musiknya," ujar dara berdarah Minang-Palembang ini tersenyum.
Saya yakin datangnya ide memang tak bisa dipaksakan, tetapi untuk orang yang bercimpung di satu bidang tertentu (nyanyi) ide bisa dipantik. Dan Aurelia sudah membuktikan.
------
Kompasianer  bisa mendengarkan "Waktu Berbeda", selain via aplikasi Spotiy bisa melalui Joox dan Apple Music.
"Aku ingin orang lain mendengarkan lagu Waktu Berbeda. Mumpung masih di rumah aja, aku penasaran bagaimana reaksi orang dengan lagu ini. Sekaligus aku belajar menganalisa bagaimana mempromosikan lagu ini. Single ini sebagai langkah awal aku," ujar gadis yang akan melanjutkan studi S2- nya ini.
Setiap langkah, pasti akan diuji di tahapan- tahapan berikutnya. Tak mustahil akan banyak tantangan, ujian, persaingan, cibiran, nyinyiran di sepanjang perjalanan.