Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Alhamdulillah, Sholat Tarawih di Masjid dengan 5M

13 April 2021   15:06 Diperbarui: 13 April 2021   20:16 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Syukur ke hadirat Alloh SWT, usia kita disampaikan di hari ini, hari pertama Ramadan 1442 Hijriah. Ramadan tahun ini masih dalam kondisi pandemi, tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. 

Tetapi saya sangat meyakini, apapun keadaan tak sedikitpun mengurangi esensi bulan suci. Bulan Ramadan tetaplah mengandung keutamaan tak terhingga, menaburkan pahala berlipat ganda bagi penempuhnya. Bahkan saking royalnya sampai tidurnya orang berpuasa, terdapat perhitungan nilai ibadah di dalamnya.

Benar Ramadan tahun ini dalam kondisi pandemi, tetapi kita bisa belajar bersama dari pengalaman Ramadan tahun lalu. Terutama dalam pelaksanaan ritual ibadah, sehingga bisa tetap dijalankan.

Masjid di tempat saya tinggal, semalam mulai mengadakan sholat tarawih dengan protokol kesehatan. Kegiatan khas Ramadan yang lain juga diadakan, tentunya dengan penyesuaian dan syarat yang ditetapkan.

Ya, meski sama-masa pandemi, Ramadan tahun ini musti berbeda dengan sebelumnya. Agar keutamaan bulan mulia tetap bisa diupayakan untuk diraih, guna melahirkan jiwa- jiwa kafah. Ramadan bisa dijadikan moment sangat pas, untuk menggembleng baik fisik maupun spiritual.

Jatah hidup di dunia ini begitu terbatas, kapanpun giliran berpulang itu bisa datang. Setiap tidak diberi pengetahuan sedikitpun tentang jatah usia, maka musti mempersiapkan diri sedini mungkin. 

Tak peduli orang dengan gelimang harta, berpangkat berkedudukan. Tak ada yang bisa menjamin dirinya, beberapa menit dari sekarang masih tetap bernafas.

Seperti kejadian baru saya dapati, beberapa saat setelah mengetik artikel ini. Dari pengeras Masjid terdengar berita duka cita, salah satu  tetangga yang rumahnya berbeda blok tutup usia.

Maka jatah hidup yang masih ada, sebaiknya dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Jangan karena alasan pandemi (yang bisa disiasati), keengganan menjalankan ibadah lebih mengemuka. Sangat disayangkan, bila keutamaan Ramadan yang sedemikian istimewa dilewatkan begitu saja.

Ramadan tahun ini, adalah kesempatan sangat berharga. Mumpung hayat masih bersatu dengan raga, semestinya memotivasi untuk giat beribadah. 

Tak hanya menegakkan yang wajib, tetapi juga menambahkan dengan yang sunnah. Tak sekedar berhenti menjalankan ibadah fisik, tetapi juga mengejawantahkan dalam laku keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun