Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Nyinyir di Medsos Urusan Rumah Tangga Orang Lain!

9 Desember 2019   07:30 Diperbarui: 9 Desember 2019   11:36 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar | Pixabay

Sejak malam itu, pandangan dan sikap saya terhadap tokoh ini mulai bergeser. Saya melihat, sepintar apapun seseorang, bisa berbuat khilaf. Keterkenalan tidak menafikan, keberadaannya sebagai orang biasa. Kepintarannya tetap saya apresiasi, tetapi seperlunya tidak dengan puja puji.

Akhirnya, saya termasuk orang, bersikap tidak berlebihan terhadap public figure. Tidak terlalu antusias mengajak berfoto dengan orang terkenal. Sesekali memang ada, itupun foto ramai --ramai dengan teman.

Jangan Nyinyir di Sosmed, Urusan Rumah Tangga Orang

dream.co.id
dream.co.id
Kabar perceraian yang ramai baru-baru ini, mengingatkan saya pada beberapa tokoh agama sebelumnya. Wajah yang biasanya rutin muncul di layar kaca, sontak redup dan hilang bak ditelan bumi. Petuah dan pesan sang ustad, dulunya kerap dishare di medsos dan WApri, menjadi jarang muncul dan tak terlalu dilirik orang.

Sudah lama, saya tidak pasang ekspektasi tinggi, terhadap ustad, budayawan, tokoh agama atau pesohor lainnya. Makanya saya (nyaris) tidak ikut patah hati, ketika orang termasyur sedang (katakan) kepleset dalam pilihan keputusan hidupnya.

Termasuk saat ada tokoh, yang bersepakat memilih bercerai, atau berpoligami atau keputusan apapun terkait rumah tangga. Menurut saya, mereka juga manusia biasa. tidak ada yang aneh dan semua wajar saja adanya.

ilustrasi | Pixabay
ilustrasi | Pixabay
Sikap saya, adalah menghindari kegaduhan. Tak mau ikut-ikutan berkomentar, apalagi sampai menghujat demi membela junjungan. Terlebih untuk urusan sangat pribadi, yang sudah menjadi privacy setiap orang.

Menurut saya, pernikahan masuk ranah privat. Kita orang luar, dijamin tidak mengetahui duduk permasalahan. Jangan ikut-ikutan nyinyir dan atau menjelekkan, karena ada hukum sebab akibat (atau karma) yang berlaku di kehidupan ini.

Kita tidak pernah tahu, apa yang bakal terjadi besok dan besoknya lagi. Lebih baik menjaga perkataan (baca cuitan), agar ucapan itu tidak berbalik pada diri sendiri. Mudah mengumpat, mudah berujar cacian, cerminan yang ada di dalam diri.

Mengagumi public figure tidak dilarang, tetapi sewajarnya saja dan pada porsi secukupnya. Agar tidak gampang patah hati, kalau yang dikagumi berbuat tidak berkenan di hati.

Mari sudahi berkomentar buruk di sosmed, sebaiknya kita urus dengan baik keluarga sendiri. Jangan buang buang waktu dan energi, untuk nyinyir di sosmed perihal rumah tangga orang lain. Sebagai manusia biasa, kita belum tentu baik di mata orang lain.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun