Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Menjadi Ayah Sejati Melalui Sebuah Buku

19 Januari 2018   09:49 Diperbarui: 19 Januari 2018   10:07 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seorang ayah yang bekerja keras untuk keluarga, adalah ayah sejati -dokpri

Miris, ketika membaca berita dari sebuah protal. Terdapat kabar mengejutkan, seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri.

Musababnya sangat sepele, si anak yang berusia baru beberapa bulan, kedapatan menangis saat ayahnya hendak tidur. Emosi ayah muda sontak memuncak, sehingga terjadi kisah tragis. ( Sumber Berita - SINI  )

Kabar  lain tak kalah memilukan, seorang ayah bejat menghamili anak sendiri. Orang tua yang seharusnya mengayomi dan melindungi, justru merenggut kehormatan buah hati.

Kepala keluarga tidak bertanggung jawab ini, bukan hanya mengkhianati istri, tapi juga merusak masa depan anak sendiri. Saya, sebagai ayah dengan anak perempuan, rasanya geram dan marah. ( Sumber di SINI)

Untuk alasan apapun, tidak dibenarkan seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak. Apalagi anak kandung, yang kehadirannya smestinya menyenangkan hatinya.

Bukankah anak lahir, atas keinginan ibu dan ayahnya. Menyia-nyiakan atau menyakiti anak, berarti mengingkari keberadaan anak itu sendiri.

Bobroknya perilaku seorang laki-laki --yang sudah ayah--, (saya yakin) tidak terjadi dengan tiba-tiba. Banyak faktor melatarbelakangi, (bisa jadi) dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di masa lalu.

Mungkin faktor lingkungan, sosial ekonomi, atau pengalaman semasa kecil yang membuat trauma. Namun saya yakin, ada masalah dengan keteladanan orang tua.

Setiap orang tua, memiliki peran sangat besar, pada masa tumbuh kembang anak-anaknya. Kalau ada pepatah, "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", rasanya masih sangat relevan diterapkan di masa kekinian.

Sangat penting setiap orang tua, membekali diri dengan banyak membaca dan belajar. Hal ini penting, sebagai referensi dalam mengambil tindakan.

Belajar menjadi orang tua, adalah proses belajar yang tidak ada habisnya. Bahkan sampai anak-anak beranjak dewasa, fungsi orang tua masih tetap dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun