Mohon tunggu...
agung aprilyana
agung aprilyana Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

keep sabar and syukur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Jati Diri ke Mana Ku Mencari

25 Desember 2020   21:20 Diperbarui: 25 Desember 2020   21:37 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang pastilah memiliki keinginan dan cita-cita, termasuk aku yang juga memiliki sebuah cita-cita. namun, sepertinya cita-citaku berbeda dengan cita-cita dikebanyakan orang yang selalu tetap fokus dalam satu cita-cita, akan tetapi cita-citaku selalu berubah seiring berjalannya waktu dan berubahnya keadaan.

hidupku mungkin kurang beruntung, dari kecil aku sudah ditinggal orangtuaku karena perceraian dan aku dituntut untuk mandiri oleh kenyataan. Menentukan jati diri, cita-cita dan masa depan seorang diri.

Alhamdulillah aku memiliki seorang kakak kandung laki-laki yang tidak jauh umurnya dengan umurku kami hanya terpaut 2 tahun saja, jadi kami selalu menghabiskan hari-hari kami di masa kecil bersama.

Aku tinggal di kampung yang dikelilingi pesawahan, hijau oleh pohon padi dan pohon-pohon besar yang rindang dan membuat kampungku sejuk dan segar. Oh kampungku

Kini usiaku sudah memasuki usia ke-7 dan ditahun itu pula aku masuk sekolah dasar (SD) dan kakakku sudah masuk sekolah setahun sebelum aku masuk. Semua teman-temanku diantar oleh orang tuanya sedangkan aku datang seorang diri yang masih sangat polos dan lugu, tapi alhamdulilah lagi-lagi kakakku yang setia menemaniku ke sekolah sampai dia juga yang memilihkan tempat duduk untukku, MasyaAllah.

Hebatnya lagi, kakakku lebih pintar dariku bahkan dari semua teman-teman seangkatannya, dia selalu menempati peringkat pertama dikelasnya. Aku selalu meniru dan mengamati bagaimana dia belajar hingga suatu hari aku membaca identitas dirinya dan aku baca cita-citanya, ternyata dia ingin menjadi seorang da'i dan ustadz. 

Aku takjub dengan cita-citanya yang dia miliki dan di hari itu pula aku jadikan cita-citanya sebagai modal untukku apabila suatu hari nanti aku ditanya tentang cita-cita maka aku akan menjawab "aku ingin menjadi seorang da'i dan ustadz". Dan benar saja selama aku duduk di bangku SD cita-citaku adalah menjadi seorang da'i dan ustadz, meski aku sadar bahwa itu bukanlah cita-citaku, itu adalah cita-cita kakakku yang aku pakai hanya untuk menjadi tameng saja.

6 tahun sudah aku menjalani perjalananku di bangku SD dan saatnya aku menempuh perjalanan selanjutnya disekolah menengah pertama (SMP). Uh, sepertinya perjalanan ini akan semakin sulit bagiku, karena jarak tempuh yang semakin jauh dan keuanganku yang semakin rapuh, aku bingung. Apakah aku berhenti saja sekolah dan mencari uang sendiri? Tapi aku belum punya cita-cita, bahkan cita-cita saat ini pun itu milik kakakku bukan cita-citaku, aku ingin memiliki cita-cita sendiri yang memang datang dari hati, aku ingin memiliki impian dan jati diri.

Hari-hari sulit aku jalani dibangku SMP karena keuangan yang sulit dan jarak tempuh yang jauh, tapi disaat aku sekolah aku lumayan aktif, tenagaku terpakai hingga akhirnya aku terpilih menjadi ketua OSIS di sekolahku, kini aku sering berbaur dengan guru-guru dan staf sampai aku tau kesibukan guru dan asyiknya menjadi seorang guru itu, aku terus amati kehidupan guru, dan "yes" kini aku mendapatkan cita-citaku "aku ingin menjadi guru" sepertinya menjadi guru itu asyik, seru, nyaman, disiplin hidupnya teratur dan kesehariannya juga tidak lepas dari berbagi ilmu. Oh, sungguh profesi yang mulia (ujarku dalam hati).

3 tahun sudah aku jalani perjalananku di SMP hingga akhirnya aku harus mempersiapkan diri untuk menjalani perjalananku di sekolah menengah atas (SMA), namun diperjalanan ku saat ini sedikit berbeda, aku lebih memilih dunia pesantren dibanding melanjutkan sekolah di SMA formal tanpa ada pesantrennya. Aku penasaran dengan kehidupan pesantren, sepertinya ini akan lebih mudah untukku mengetahui lebih banyak tentang guru, dan juga akan meminimalisir pengeluaranku sehingga aku bisa lebih irit dalam keuangan.

Hari-hari pertama aku jalani di bulan Ramadhan, aku sangat semangat sekali karena bisa fokus menjalani puasa dan mengamati kehidupan guru serta bisa berbaur dengan orang-orang yang Sholeh. Alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun