Mohon tunggu...
Agung MEros
Agung MEros Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tokoh Agama dan Masyarakat Lumajang Kecam Kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta

25 Mei 2019   16:26 Diperbarui: 25 Mei 2019   16:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lumajang- Sejak 21 Mei hingga 22 Mei 2019 seluruh wilayah Indonesia khususnya Ibukota Jakarta masuk dalam fase siaga satu. Status ini sendiri dikeluarkan langsung oleh pihak Kepolisian, menanggapi semakin naiknya tensi politik seusai penetapan pemenang dalam Pemilihan Presiden 2019 oleh KPU Nasional.

Sesuai dengan prediksi awal, seusai penetapan terjadi pergolakan yang mengakibatkan demonstrasi mengarah anarkis dari salah satu pihak yang tak menerima kekalahan dalam Pemilu tersebut.

Untungnya, TNI serta Polri telah disiagakan jauh hari sebelum tanggal penetapan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Baik dari TNI maupun pihak Polri dalam pengamanan ini tak dibekali dengan peluru tajam dan hanya membawa tongkat dan tameng serta gas air mata dan water canon untuk mengantisipasi keadaan terburuk. dari peristiwa kerusahan ini terdapat korban jiwa dan juga kerugian materil yang tidak sedikit.

Situasi inilah dikecam ramai-ramai oleh Tokoh agama dan masyarakat di Lumajang, diantaranya ketua FKUB Lumajang, Ketua MUI Lumajang serta masyarakat Lumajang yang mengatasnamakan "Gerakan Indonesia Bersatu" ramai-ramai mengutuk aksi kerusuhan yang dilakukan oleh sekelompok massa perusuh di Jakarta pada tanggal 21-22 mei 2019.

 Ketua FKUB Lumajang Drs. H.M. KHOIRI. M.Pdi. Beliau berharap agar situasi panas karena politik di Jakarta segera berakhir. "kami sangat mengutuk aksi kerusuhan yang dilakukan oleh massa di jakarta. ini tindakan bar-bar yang tidak bertanggungjawab. apalagi sampai merusak puluhan kendaraan dinas petugas dan merusak fasilitas umum. Kelakuan massa ini menyimpang dari norma-norma agama" ungkap beliau.

Pun demikian dengan Kh. AHMAD HANIF, SQ yang merupakan ketua MUI Lumajang. Beliau menjelaskan bahwa sudah seharusnya rakyat Indonesia bersikap dewasa untuk menerima setiap keputusan dan menerimanya dengan lapang dada. "Saya berharap kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Lumajang untuk memahami setiap keputusan dari pemerintah. Apalagi dalam hal ini, keputusan yang diambil dari KPU Nasional adalah hasil dari pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Saya berharap, keadaan di Jakarta segera kondusif kembali. kami kutuk aksi-aksi rusuh yang dilakukan oleh sekelompok orang" ujarnya.

Koordinator "gerakan indonesia bersatu" Bapak mansyur Hidayat dalam unjuk rasa damai yang di ikuti ratusan orang. Dalam orasinya didepan KPUD Lumajang pada tanggal 23 mei 2019 menyatakan "Kami masyarakat Lumajang menolak kegiatan People power yang berlangsung rusuh di Jakarta yang berakibat adanya korban jiwa dan kerugian materiil. untuk itu kita sebagai masyarakat Lumajang jangan sampai ikut terprovokasi isu hoax yang muncul pasca kerusuhan di Jakarta. Kami dukung TNI - Polri mengambil langkah-langkah menstabilkan situasi" ujarnya dihadapan ratusan massa yang mengatasnamakan "Gerakan Indonesia Bersatu".

Kegiatan unjuk rasa damai tersebut diterima oleh Kapolres Lumajang, Anggota Kodim 0821 serta seluruh komisioner KPUD Lumajang. Mewakili masyarakat yang berunjuk rasa, Koordinator pengunjuk rasa memberikan setangkai bunga kepada Kapolres, anggota kodim 0821 dan ketua KPUD Lumajang sebagai simbol dukungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun