Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Listrik Itu Tuhan?

17 April 2020   00:01 Diperbarui: 16 April 2020   23:53 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Apakah Listrik Itu Tuhan?

Sebut saja namanya Ampere Michael Faraday, salah satu ilmuwan dunia yang karyanya sekarang menjadi bagian terpenting dalam sejarah peradaban dunia, Ampere Michael Faraday ialah penemu Listrik dan tak disangka sangka  ia seorang ilmuwan dunia yang hanya lulusan SD (Sekolah Dasar). Namun hasil temuanya kini bisa di manfaatkan dan menjadi sumber atau energi utama yang dibutuhkan umat manusia di seluruh belahan bumi, coba kita amati saja apa saja yang tidak menggunakan energi listrik saat ini? Mulai pencahayaan, media elektronik, memasak, bahkan media sosial yang menggunakan jaringan internet atau telepon pun tetap srmuanya menggunakan energi listrik. Media cetak sekalipun alat alat produksinya menggunakan energi listrik bahkan sampai dalam dunia industri, pertambangan, dan juga perbankan.

Meskipun Faraday bukan yang pertama kali mrnemukan tentang teori dan hukum elktrolis tetapi dari hasil temuanya ini menjadi pintu gerbanh bagi dunia kelistrikan untuk menuju ke suatu era perkembangan tentang listrik menuju pada kemajuan yang sangat pesat. Teori teori listrik sebenarnya sudah ada dalam teks teks mesir kuno ditahun 600 sebelum masehi teori teori ini sudah ada dan dipraktekan namun masih selalu menjadi hal yang memicu daya perhatian dan daya tarik untuk mengetahui lebih lanjut, yaitu orang2 mulai menggosok2kan batu hambar dengab bulu hewan mampu menarik benda beda ringan seperti bulu burung dan masih banyak lagi, penelitian ini terus berlanjut, dan pada abad 160p Masehi, Pemecah kebuntuan mengenai listrik adalah William Gilbert, ilmuwan Inggris yang melakukan eksperimen tentang listrik dan magnet.
William Gilbert yang merupakan dokter pribadi Ratu Elizabeth dari Inggris menerbitkan buku berjudul De Magnete. Penerbitan De Magnete menempatkan buku tersebut sebagai tonggak awal dibangunnya ilmu kelistrikan modern. Tahun 1600 M juga disebut sebagai tahun "kelahiran ilmu listrik". Dari sinilah listrik terus berkembanh dan mengalami kemajuan sangat pesat.

Dan di masa Ampere Michael Faraday, melakukan uji penelitian yaitu sebatang magnet yang di maju mundurkan atau digerakan pada sebuah lempengan logam tanpa listrik ternyata dapat menghasilkan arus listrik dari penelitian ini lahirlah Listrik yang disebut dengan Alternating Curent, atau arus bolak balik  (arus Maju mundur /awal) yang kemudian terus dilakukan penelitian oleh Faraday dengan memutar batang magnet dan ternyata benar masih tetap menghasilkan listrik dan lebih stabil dari awalnya yang dengan cara memajukan atau memundurkan medan magnit. Dan jadilah listrik seperti saat ini begiti sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan sehari hari kita sebagai manusia.

Suatu Penemuan memanglah lahir dari Penemuan penemuan sebelumnya dan diantara para Penemu selalu saja menghantarkan pada tahap tahap perkembangan yang lebih canggih. Namun bukan itu semua diatas yang ingin saya tanyakan tetapi berkaitan dengan judul diatas.

Dominanya Listrik begitu sangat membuat peradaban manusia perlahan lahan bergeser, saya tidak memaknai bahwa listrik Haram atau bid'ah tidak tetapi saya justru berfikir bahwa Dari Listrik ini seolah olah ia menjadi Faktor utama yang di butuhkan oleh umat manusia, ya meskipun tidak semua atau masih ada beberaoa gelintir penduduk bumi yang tidak atau sengaja tak mau menikmatinya. Tetapi secara Umum listrik seolah menjadi Tuhan tersendiri dalam kehidupan manusia, manusia seolah begitu sangat bergantung dengan listrik, contoh kecil ini saya alami beberapa hari yang lalu ketika saya membayangkan bagaimana jika dunia digegerkan tiba tiba Seluruh Internet di bumi belahan manapaun mati, semua perangkat telepon, atau celuler dan alat komunikasi tak lagi bisa digunakan, kemudian tiba tiba saja semua energi listrik di dunia ini mati atau tak bekerja? Entah dunia akan seperti apa? Apalagi jika ditambahkan dengan musim pandemi saat ini mungkinkah dunia benar benar akan mengalami proses penghentian total? Dan menuju kehancuran? Sekali lagi ini hanya sebuah pertanyaan yang tak membutuhkan jawabanya karena akan saya jawab sendiri sesuai dengan apa yang menimpa saya.

Pertama ketika listrik mati, dalam hitungan jam atau hari manusia akan mengalami kepanikan dalam fikiranya, ditambah jika dengan jaringan internet tak lagi bisa berfungsi. Kenapa demikian? Faktor kebiasaan yang sudah membudidaya dan ini sudah menjadi sebuah peradaban yang tak terelakan lagi dimana dunia Kecil dalam genggaman melalui Telepon genggam atau mobile phone kita ternyata mempunyai dampak yang sangat besar pada pola pikir kita sebagai manusia. Kita menjdi begitu rapuh, dan mudah panik serta bingung hanya ketika listrik Mati lantaran HP kita juga dalam kondisi Mati karena belu ter charge atau terisi baterai nya. Sehingga kita tak bisa lagi melihat dunia luar dalam genggaman, berkomunikasi dan lain sebagainya.
 
Disinilah pola ketergantungan kita ini begitu nyata pada Energi listrik, internet dan Mobile phone atau alat komunikasi, yang mampu menghubungkan kita berinteraksi dengan dunia diluar diri Kita.  Saya ga bisa membayangkan jika hal ini dialami oleh satu kampung dalam waktu yang lama maka kepanikan apa yang akan timbul dan sepertinya ini perlu di coba beberapa hari sebagai simulasi jika suatu hari memang benar benar terjadi seperti apa yang ada dalam bayanhan saya. Nanti kita bisa melihat tingkat depresi, stres seseorang akan berapa kali meningkat secara drastis.

Daro pengalaman kecil ini listrik seolah menjadi Tuhan tersendiri dalam kehidupan manusia, keberadaanya begitu sakral dan sudah menduduki posisi paling atas atau hampir Utama dari kebutuhan pokok manusia, maka izinkan saya bertanya 1 hal. Apakah Listrik adalah tuhan itu Sendiri? Yang mana juga Tuhan adalah proses penemuan dan pengenalan,  dari Tuhan kepads manusia dengan Cara yang Hanya Tuhan sendiri yang mengenalkanya kepada Hambanya, melalui jalan Para Nabi. Jika listrik merupakan Tuhan maka saya sangat yakin mulai dari pemecah teks teks kelistrikan Mesir kuno, sampai Ampere Michael Faraday adalah para Nabi Listrik yang mempunyai peranan sebagai pengantar dan memperkenalkan Listrik kepada Kita semua sebagai Manusia.

Agung F. Widiatmoko
Malang 16 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun