Mohon tunggu...
Agsta Aris A
Agsta Aris A Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Usaha yang kita lakukan jauh lebih bernilai, ketimbang apa yang akan kita dapatkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Mempelajari Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi

4 September 2019   01:56 Diperbarui: 4 September 2019   09:13 2131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada era globalisasi ini, banyak sekali perubahan yang terjadi dibidang komunikasi tentunya komunikasi merupakan salah satu penyampaian informasi. Dimulai dari bentuk perubahan yang cepat terutama pada abad 20 ini oleh sejumlah ahli dikatakan sebagai revolusi komunikasi. Ilmu pengetahunan yang selama ini kita pelajari selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang tidak mendadak. Perubahan in ada yang terjadi secara pelan-pelan, ada pula yang terjadi secara drastis akibat pertentangan antara satu ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan yang baru, atau pertentangan antara teori lama yang digantikan dengan suatu teori yang baru dalam pengetahuan. Paradigma lama dari suatu teori atau ilmu pengetahuan dianggap tidak sesuai lagi bahkan dianggap salah lantas kemudian digantikan dengan paradigma yang baru yang lebih diterima.

Pada era globalisasi ini banyak sekali berita-berita yang membuat masyarakat dapat mempercayakan bahwa berita isu  adalah berita nyata, pada dasarnya akhir-akhir ini masyarakat dapat mengasumsikan berita tersebut adalah hoax atau isu belaka yang menjadikan Teknologi Komunikasi dan Informasi menjadi Media Literasi. Media Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi (membuat) pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar masyarakat sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar tentang cara media dikontruksi (dibuat) dan diakses. Literasi media muncul dan mulai sering dibicarakan karena media seringkali dianggap sumber kebenaran, dan pada sisi lain, tidak banyak yang tahu bahwa media memiliki kekuasaan secara intelektual di tengah publik dan menjadi medium untuk pihak yang berkepentingan untuk memonopoli makna yang akan dilempar ke publik. Karena pekerja media bebas untuk merekontruksikan fakta keras dalam konteks untuk kepentingan publik dan merupakan bagian dalam kebebasan pers tanggung jawab aras suatu hasil rekonstruksi fakta adalah berada pada tangan jurnalis, yang seharusnya netral dan tidak dipengaruhi oleh emosi dan pendapatnya akan narasumber, dan bukan pada narasumber.

Perubahan pengetahuan ini sering disebut sebagai perubahan sains. Thomas S.Khun (1989) menganggap revolusi sains sebagai episode perkembangan non-komulatif yang di dalamnya paradigma lama yang sudah usang diganti sebagian atau keseluruhannya dengan paradigma baru yang bertentangan. Dalam pemahaman ini paradigma lama yang tidak lagi berfungsi secara memadai dalam eksplorasi suatu aspek dari alam, padahal sebelumnya paradigma itu sendiri yang menunjukkan jalan bagi eksplorasi itu.

Di masa-masa pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, dapat kita lihat dan juga rasakan bahwa isu-isu yang menerpa berkaitan dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang. Pada era globalisasi ini banyak sekali berita-berita yang membuat masyarakat dapat mempercayakan bahwa isu itu adalah berita nyata, pada dasarnya akhir-akhir ini masyarakat dapat mengasumsikan berita tersebut adalah hoax atau isu belakang yang menjadikan Teknologi Komunikasi dan Informasi menjadi Media Literasi.

Sejarah Teknologi Komunikasi dan Informasi

Perkembangan teknologi komunikasi begitu cepat yang berdampak langsung pada perkembangan media komunikasi. Banyaknya teknologi komunikasi baru yang tak terhitung telah dikembangkan dan dikenalkan para ahli kepada masyarakat. Berbagai teknologi komunikasi yang ada pada saat ini merupakan hasil pengembangan dari berbagai macam teknologi komunikasi sebelumnya seperti satelit komunikasi, alat perekam dan pemutarnya, penggunaan spektrum terbatas, media transmisi gelombang lebar tertutup, serta perkembangan sistem digital.

Kehadiran teknologi modern ataupun media komunikasi modern yang telah kita kenal saat ini dengan sendirinya mengubah cara kita memperoleh, mengolah, menyimpan, memanggil kembali, dan menyebarkan informasi atau data (Fardiaz, 1981:150). Semuanya dapat kita lakukan dengan sangat cepat dan instan. Kita dapat melakukan komunikasi dengan beberapa orang sekaligus dengan orang-orang dari seluruh dunia hanya dengan satu jari saja. Pekerjaanpun dapat kita selesaikan dengan cepat.

Periode Media Cetak

Media cetak pertama dimulai di China ribuan tahun jauh sebelum Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak pertama pada tahun 1445 di Jerman. Mesin cetak Gutenberg menjadi pemicu dimulainya revolusi industri yang berlangsung selama hampir 6 abad lamanya.

Periode Media Elektronik

Perjalanan sejarah perkembangan teknologi komunikasi berikutnya ditandai dengan kemunculan telegraf sebagai bentuk transisi antara periode media tercetak dengan periode media elektronik. Pada periode ini, proses pengiriman pesan yang dilakukan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Selain itu, masyarakat dunia juga mulai dapat menikmati berbagai moda teknologi komunikasi seperti telegraf, telefon, motion pictures, alat rekam dan pemutarnya, radio televisi, televisi kabel dan televisi satelit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun