Mohon tunggu...
Agsel Ghozi
Agsel Ghozi Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang siswa di SMK Telkom Sidoarjo

Tulisan dimulai dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Tiktok di Indonesia

19 Oktober 2020   20:52 Diperbarui: 19 Oktober 2020   20:56 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

TikTok ya TikTok, aplikasi yang hampir semua masyarakat indonesia mengetahuinya dan setiap harinya banyak pengguna yang melihat dan membuat video di aplikasi tiktok, aplikasi yang mencapai 700 juta pengunduh di dunia menurut situs Cnet, aplikasi yang 3 tahun lalu hampir semua orang di Indonesia mencap aplikasi ini alay, tidak mendidik, dsb, di tahun 2020 100 juta lebih yang mengunduh aplikasi tersebut, apa yang terjadi? kenapa dalam 3 tahun tiktok bisa menjadi aplikasi yang dulu dihina sekarang menjadi aplikasi yang digandungri masyarakat Indonesia?

TikTok didirikan oleh Zhang Yiming pada September 2016. Tiktok dikembangkan sebagai pembuat video pendek yang dimana semua orang bisa merekam dan menyajikan konten menyalurkan kreatifitasnya, aplikasi ini mendorong pengguna untuk membuat video dengan durasi lebih dari 15 detik hingga durasi maksimal yakni 60 detik.

Tiktok menawarkan berbagai fitur-fitur yang menarik bagi penggunanya, yakni tersedia berbagai macam filter yang menarik untuk dicoba dan fitur-fitur untuk mengedit video yang mudah digunakan.

Dengan berbagai kelebihannya, TikTok mendapatkan antusias positif dari anak muda terbukti, di sepanjang tahun 2018 tiktok mendapatkan pengunduh sebanyak 500 juta di App Store.

Bagaimana perjalanan TikTok di Indonesia?

Tiktok mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2017 silam, pada saat itu TikTok dikenal sebagai aplikasi alay, disebabkan pada tahun tersebut yang lagi trendi yakni menari dengan kedua jari ditekuk-tekuk dengan lagu 'Aisyah Jatuh Cinta' dan diperparah dengan munculnya artis tiktok yakni Bowo, pada saat itu dia mengadakan great and meet dengan para fansnya, yang membuat heboh saat itu ialah untuk bisa meminta fotonya para fansnya harus membayar 80 ribu rupiah.

Sontak mendengar kabar tersebut netizen langsung menghujat Bowo dan para fansnya, karena netizen menganggap hal tersebut tidak wajar dan setelah masalah tersebut, ada satu masalah lagi yakni para fansnya menganggap bowo adalah tuhan, netizen langsung menyerangnya lagi.

Setelah sekian lama setelah masalah tersebut, konten-konten di TikTok mulai berkembang tidak hanya tentang tarian-tarian saja tetapi berbagai macam konten kreatif, seperti pendidikan, kuliner, tips and trick, dsb.

Setelah melihat di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa aplikasi TikTok ini sebenarnya bagus sekali bagi generasi muda, tetapi aplikasi yang bagus tersebut tidak digunakan dengan baik bagi generasi muda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun