Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Idealnya Suatu Pekerjaan adalah Ketidakidealan Itu Sendiri

16 Maret 2021   10:38 Diperbarui: 16 Maret 2021   11:50 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati pekerjaan | Sumber gambar : www.dumblittleman.com

Setiap orang senantiasa mendambakan pekerjaan yang paling nyaman untuk dijalani, menawarkan salary paling menarik, minim persoalan, memberikan lingkungan kerja yang bersahabat, menghadirkan rekan kerja yang humble, dan lain sebagainya. Pada intinya hampir semua orang menginginkan kondisi lingkungan kerjanya ideal. Tenang dan damai. 

Berangkat dan pulang kerja dengan suasana ceria setiap hari. Di penghujung bulan terima gaji besar dan lemburan. Sungguh luar biasa sepertinya. Namun adakah lingkungan kerja yang benar-benar menghadirkan situasi semacam itu? 

Bahkan Google sekalipun sepertinya belum mencapai kesempurnaan yang dimaksud meski menurut beberapa informasi perusahaan ternama asal Amerika Serikat (AS) itu mendapatkan label sebagai salah satu tempat kerja paling nyaman di dunia.

"Pencarian kita akan pekerjaan yang ideal mungkin akan berujung pada kekecewaan selama kita belum menyadari bahwa ujung pencarian itu justru terletak pada kerelaan kita menerima semua kondisi yang ada."

Jika untuk perusahaan sekaliber Google saja terbilang belum mencapai level kesempurnaan, lantas bagaimana kondisi yang terjadi di tempat-tempat kerja yang lain? 

Akan selalu ada celah kekurangan untuk satu dan lain hal. Untuk suatu kondisi mungkin beberapa tempat kerja menghadirkan situasi yang penuh kekeluargaan, rekan kerja yang hangat, dan tekanan kerja tidak terlalu tinggi. Tapi disisi lain gajinya relatif kecil, lemburannya tidak ada, lokasinya jauh dari rumah, dan lain-lain. 

Barangkali untuk mengklasifikasikan suatu pekerjaan masuk kategori ideal atau tidak membutuhkan daftar panjang persyaratan yang menyertainya. Padahal dalam kenyataannya selalu ada sisi kekurangan dan juga sisi kelebihan untuk masing-masing tempat kerja. Sehingga kondisi yang benar-benar ideal sepertinya mustahil untuk diwujudkan.

Lantas apakah ini berarti bahwa pekerjaan yang ideal hanya ada didalam angan-angan belaka? 

Hal itu sebenarnya bergantung pada persepsi diri kita masing-masing. Tergantung standar ideal yang kita inginkan seperti apa. Karena bisa jadi yang dimaksud dengan kondisi ideal pekerjaan itu berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. 

Ada yang memiliki standar tinggi nan kompleks untuk melabeli pekerjaan pantas disebut ideal atau tidak, namun ada juga yang tidak muluk-muluk menganggap pekerjaan sudah berstatus ideal asalkan memberinya kesempatan sebagai pekerja tetap.

Menilik relativitas penilaian yang terhitung dinamis perihal kondisi ideal pekerjaan maka bisa dikatakan bahwa kondisi ideal yang sebenarnya adalah ketidakidealan itu sendiri. 

Situasi yang penuh dengan problematika, naik turun hubungan relasi kerja, luapan amarah atasan atau rekan kerja, gaji yang kadang ada lemburan dan kadang tidak, dan sejenisnya merupakan bagian tak terpisahkan dari lingkungan kerja itu sendiri. Itulah bagian dari sebuah proses ketika seseorang menjalani profesi dan mencari nafkah keluarganya melalui gaji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun