Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hikmah dari Manajemen Kerja untuk Manajemen Hidup

16 Oktober 2020   06:58 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:08 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memecahkan masalah bersama dengan rekan kerja. (sumber: shutterstock via kompas.com)

"Bekerja bukanlah sebatas memeras keringat mencari nafkah. Pada hakikatnya kita juga belajar tentang cara mengelola hidup untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Apapun pekerjaan kita petiklah nilai filosofis darinya dan temukan sisi positif untuk merubah kehidupan ini menjadi jauh lebih bermakna."

Setiap pekerjaan tentu diharapkan bisa dilakukan secara produktif, efektif, efisien, serta optimal di segala sisi. 

Apabila terkait profit maka diharapkan bisa merengguk keuntungan maksimal, apabila terkait biaya maka diharapkan bisa menekan porsinya hingga seminimal mungkin, tidak banyak membuang waktu, tidak menyia-nyiakan resource yang ada, dan lain sebagainya. 

Untuk itu lahirlah berbagai macam metode kerja dalam rangka mewujudkan hal itu. Sebuah metode yang mengatur tata kelola pekerjaan sehingga berjalan ddengan baik dipandang dari berbagai segi. 

Di sinilah lahir berbagai macam konsep seperti lean manufacturing, six sigma, PDCA (Plan, Do, Check, Action), OEE (Overall Equipment Effectiveness), Green Economy, Sustainable Manufacturing, Continuous Improvement serta masih banyak lagi yang lainnya. 

Semuanya mengedepankan prinsip-prinsip produktivitas, efektivitas, efisiensi, serta keseimbangan (trade off) untuk mencapai titik pencapaian terbaik dalam sebuah pekerjaan.

Semua metode tersebut merupakan upaya untuk menjadikan segenap aspek pekerjaan kita senantiasa mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Menuju titik pencapaian yang lebih baik dan semakin baik daripada sebelumnya. 

Sebuah gagasan yang sebenarnya tidak hanya relevan diterapkan dalam dunia pekerjaan, melainkan juga penting untuk diadopsi dalam kehidupan setiap orang. Karena bagaimanapun juga kehidupan kita adalah tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu, dari hari ke hari. 

Barangsiapa hari ini lebih baik daripada kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung. Siapa yang pencapaiannya sama dengan hari kemarin maka termasuk orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk daripada kemarin maka dirinya termasuk orang yang celaka. 

Lantas di antara pilihan menjadi beruntung, merugi, atau celaka manakah yang akan kita pilih? Sebagai orang "waras" tentu akan memilih sebagai orang yang beruntung. 

Dengan demikian haruslah ada upaya untuk membawa serta diri kita menuju kesana. Harus ada sebuah wacana, rencana, dan juga langkah nyata agar kita menjadi orang yang beruntung tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun