Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Agar Anies dan Jokowi Tak Lagi Dibenci

9 Juli 2020   14:00 Diperbarui: 9 Juli 2020   13:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Anies Baswedan | Sumber gambar : harianrakyataceh.com

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini kembali menjadi sasaran kritik publik seiring kebijakan yang dikeluarkannya untuk melakukan reklamasi pantai Ancol.

Mendengar kata "reklamasi" bisa dikatakan bahwa hal itu menjadi salah satu kata kunci kemenangan pasangan Anies -- Sandi dari saingannya Ahok --Djarot dalam kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

Kala itu Ahok -- Djarot dinarasikan sebagai kubu pro reklamasi, sedangkan Anies -- Sandi sebagai kubu yang kontra. Dengan narasi seperti itu kita semua tahu akhirnya Anies -- Sandi tampil sebagai pemenang.

Jalan Anies -- Sandi dalam mengelola ibu kota dan sekitarnya bisa dibilang tidak mudah. Bahkan Anies sempat berjuang sendiri untuk beberapa waktu pasca mundurnya Sandiaga Uno terkait pencalonannya sebagai wakil presiden untuk pemilihan umum presiden (pilpres) tahun 2019 lalu. Dan Anies pun harus menghadapi terpaan badai kritik dengan seorang diri.

Mulai dari lem aibon hingga kebijakan penanganan pandemi COVID-19 di wilayah teritorinya. Berulang kali dianggap sebagai "pembangkang" kebijakan pemerintah pusat, dan semakin ke sini semakin mendapatkan label sebagai "rival baru" pemerintah seiring "meleburnya" Prabowo kedalam koalisi istana.

Anies menjadi simbol "perlawanan" dari sebagian kalangan yang kurang simpatik terhadap pemerintah saat ini. Akibatnya, Anies pun tidak lepas dari sasaran sebagai orang yang popularitas serta elektabilitasnya perlu diturunkan.

Anies memang masih tetap menuai kritikan. Tapi tidak sedikit yang menaruh simpati terhadap sosok penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini. Namun sebagian pihak yang beberapa waktu sebelumnya mendukung penuh setiap langkah Anies kini seperti berubah haluan.

Badan Musyawarah (Bamus) Betawi dulunya sangat bersimpati kepada Anies terkait janjinya untuk komitmen menolak reklamasi. Hanya saja komitmen itu belakangan dinilai oleh Bamus Betawi justru diingkari sendiri oleh Anies dengan segala narasi dan argumentasi penyangkalannya.

Reklamasi pantai Jakarta selama ini memang dinilai memberikan dampak buruk bagi lingkungan terutama bagi masyarakat nelayan. Dan hal itulah yang dipegang teguh dalam kampanye oleh Anies dan pasangannya.

Sayangnya hal itu sekarang justru diingkari, meski dalam persepsi Anies dan sebagian pendukungnya tidaklah demikian. Terkait dengan hal ini, kembali Anies menjadikan dirinya sebagai sosok yang "dibenci".

Jokowi pun Sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun