Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

80 Hari Melatih Kekuatan Tekad

17 Desember 2018   07:43 Diperbarui: 17 Desember 2018   07:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tekad di dalam diri seseorang ternyata bisa dilatih. Ia bukanlah bakat turunan yang secara otomatis melakat pada seseorang sejak ia dilahirkan, dan bukan juga warisan dari keluarganya. Tekad yang kuat itu memerlukan latihan yang continue atau berkesinambungan dari waktu ke waktu. 

Malcolm Gladwel melalui bukunya, Outliers, menjelaskan bahwa seseorang untuk mahir akan sesuatu hal membutuhkan waktu setidaknya 10.000 jam. Sehingga disana terdapat suatu proses yang tidak bisa begitu saja dilompati untuk menjadikan seseorang mahir akan sesuatu. Begitu pun dengan tekad, ia tidak akan terbentuk dalam semalam. Butuh waktu yang tidak sebentar agar tekad di dalam diri kita menjadi kuat.

Apakah kita harus selama itu agar tekad yang kita miliki menjadi kuat? Josh Kaufman menyebutkan dalam buku The First 20 Hours bahwa untuk menguasai sebuah skill memerlukan waktu setidaknya 20 jam. Apakah terdapat kontradiksi antara yang disampaikan oleh Malcolm Gladwel dengan Josh Kaufman? Apakah butuh 10.000 jam ataukah cukup 20 jam saja agar kita bisa menguasai sebuah skill? 

Kaidah 10.000 jam berlaku untuk mereka yang ingin menjadi PAKAR atau SANGAT AHLI dalam suatu bidang tertentu. Sedangkan untuk bisa menguasai suatu skill atau bidang keahlian tertentu kita cukup mendedikasikan waktu setidaknya 20 jam saja. Sehingga agar dapat menguasai kekuatan tekad waktu yang kita perlukan untuk mengasahnya setidaknya adalah 20 jam. Semakin lama kita mengasah kekuatan tekad maka kita akan semakin mendekati tingkat mahir.

Sehubungan dengan pelatihan kekuatan tekad ini, pada artikel sebelumnya kita sudah membahas bahwa Sholat Tahajjud adalah salah satu media yang sangat membantu seseorang dalam rangka mengasah kekuatan tekadnya. Apakah ini berarti bahwa kita harus menghabiskan waktu 20 jam dalam semalam untuk menunaikan Sholat Tahajjud? Padahal waktu sepertiga malam terakhir pun tidaklah mencapai 20 jam? Dalam menjalankan suatu ibadah kita diajarkan untuk istiqamah atau continue. 

Ini artinya kita harus melakukannya day to day dengan akumulasi waktu 20 jam. Setiap harinya kita menyempatkan waktu untuk menunaikan Sholat Tahajjud, katakanlah 15 menit kita sempatkan waktu untuk menuaikan ibadah ini. Untuk mendapatkan akumulasi 20 jam maka kita membutuhkan waktu sekitar 80 hari dengan catatan bahwa kita konsisten melakukannya setiap hari.  

Butuh effort tinggi bagi seseorang untuk melakukannya, namun hasilnya akan sepadan. Bayangkan, 80 hari kita mampu menaklukkan rasa kantuk yang melanda, udara dingin yang mendera, dan rasa malas yang senantiasa mengintai. Bukankah itu sesuatu yang luar biasa?

Ketika kita sudah meniatkan diri untuk menjalankan "pelatihan" kekuatan tekad ini, maka kita sudah harus mempersiapkan segala sesuatunya. Kita harus lebih bijak dalam mengatur waktu dan prioritas hidup kita. Jika kita sudah mengikrarkan diri untuk setiap hari bisa bangun pukul 03.00 dinihari untuk menunaikan Sholat Tahajjud, maka tentu hal itu sangatlah berat ketika kita setiap harinya baru mulai tidur pada pukul 00.00. Kita harus bijak mengatur waktu tidur kita agar apa yang kita rencanakan di awal bisa berjalan dengan baik dan terasa lebih nyaman untuk melakukannya. 

Siapkah kita untuk mulai melatih Otot Kekuatan Tekad di dalam diri kita? Semuanya tergantung pada diri kita masing-masing. Kekuatan tekad sangat kita butuhkan untuk menggapai sesuatu yang besar di kehidupan kita. Kita semua sepakat bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar pasti rintangannya juga besar, dan untuk mengatasinya dibutuhkan kekuatan tekad yang besar juga. 

Salam,

Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun