Mohon tunggu...
Afrisal planter
Afrisal planter Mohon Tunggu... Petani - kuli kebun

Seorang 'kuli kebun'

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tali Putri Salah Satu Alternatif Mengurangi Penggunaan Racun Kimia di Perkebunan

30 Januari 2021   22:55 Diperbarui: 30 Januari 2021   23:08 2732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tali putri yang berwarna kuning

Untuk menciptakan lingkungan dan kondisi alam yang berkesinambungan perlu di lakukan terobosan atau inovasi-inovasi yang dapat mengurangi pengunaan bahan kimia atau racun dalam usaha pertanian dan perkebunan. Pengunaan bahan kimia atau herbisida untuk membunuh gulma dalam jangka panjang akan mengakibatkan residu yang dapat merusak ekosistem yang ada. Pertanian dan perkebunan di Indonesia sangat tergantung pada penggunaan bahan kimia atau racun kimia dalam membasmi gulma yang tidak menguntungkan bagi komoditi tanaman yang di budidayakan.

Berbagai alternatif untuk mengurangi pengunaan bahan kimia seperti pembuatan racun organik ataupun pengunaan bahan-bahan kompos organik untuk mengurangi ketergantungan terhadap pengunaan bahan-bahan yang bersifat kimia atau di kenal dengan slogan 'Back to Nature' atau kembali ke alam. Sudah saat nya perkebunan dan pertanian di Indonesia mengurangi ketergantungan kepada bahan kimia atau racun dalam usaha budidaya tanaman baik pertanian dan perkebunan.

Di perkebunan kelapa sawit seiring dengan tuntutan ISPO dan kesadaran dalam membangun perkebunan sawit yang lebih alami sudah banyak di lakukan inovasi-inovasi untuk mengurangi penggunaan herbisida dalam pengendalian gulma. Salah satu alternatif dapat menggunakan tali putri (Cassytha filiformis) untuk membasmi beberapa gulma utama di perkebunan kelapa sawit seperti gulma pengorak (asystasia intrusa) dan Gulma mikania micrantha yang jika tidak di basmi akan mengurangi produksi kelapa sawit. Tali putri termasuk tanaman yang unik berwarna kuning tidak mempunyai daun tidak mempunyai klorofil atau zat hijau daun bentuknya hanya seperti tali temali kecil dengan ada benjolan kecil dan hidup secara simbiosis mutualisme arti nya tanaman parasit yang hidup dan menempel serta membelit pada tanaman lain.

Cara kerja tali putri yang bersifat parasit ini dapat di manfaatkan untuk membasmi gulma asistasia dan mikania, untuk membasmi mikania mengunak kan racun bahan aktif 2,4 di amin dan untuk membasmi gulma asistasia dapat menggunakan racun berbahan aktif glifhosat atau parakuat yang biasa di campur dengan Metil Metsulfuron, Kalau di estimasi penggunaan per Ha bisa mencapai 1,5 -2,5 liter per ha.

Untuk lebih jelas nya akan saya perlihatkan foto bagaimana tali putri membunuh atau membasmi gulma asistasia dan gulma mikania

tali putri akan menyebar mengikuti inangnya
tali putri akan menyebar mengikuti inangnya

Cara kerja tali putri hidup menempel dan melilit pada tanaman inang gulma ya untuk sementara ini tanaman inangnya hanya gulma asystasia dan mikania yang mana gulma akan tumbuh pada fase setelah pembukaan lahan ataupun pada saat tanaman menghasilkan. Tali putri menempel dan membelitkan sulut pada gulma mikania dan asystasia lalu tali putri menghisap saripati tanaman inangnya sehingga tanaman inangya atau gulam akan mati dan sulur tali putri terus mencari tanaman inang ya jika tanaman inangnya gulma asystasia dan mikania habis maka tali putripun akan mati hitam dan mengelap.

Cara pembasmian dengan tali putri sangat mudah dan sederhana saja cukup di berikan potongan-potongan tali putri sekitar 5 gram dengan jarak 1 meter atau menyesuaikan pola sebaran gulma mikania dan asystasia dan diberikan sebaiknya di bawah jam 8 pagi atau sebelum matahari ternag karena tali putri habitatnya pada kondisi lembab biasanya dapat di temui di areal-arean rendahan atau pingir sungai-sungai yang berhutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun