Mohon tunggu...
AFRILLIANY
AFRILLIANY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Afril

Sebagian artikel ada yang di buat oleh kelompok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

E-Learning sebagai Inovasi Media dan Sumber Belajar

27 April 2022   16:43 Diperbarui: 27 April 2022   16:48 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Inovasi adalah suatu ide, benda, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang. Adapun inovasi pendidikan yaitu usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam dunia atau bidang pendidikan (Suja'i, A, 2021). Inovasi dalam bidang pendidikan diantaranya mencakup pada bidang kurikulum dan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, terdapat elemen yang sangat penting yaitu media dan sumber belajar.

Menurut Hafid (2016) media pembelajaran dapat diartikan sebagai tempat informasi dan materi yang ingin disampaikan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan sumber belajar. Sumber belajar adalah sesuatu yang dapat memuat informasi yang akan disajikan yang dimana penyajiannya dapat dengan menggunakan alat atau tidak (oleh diri sendiri). Sumber belajar diperlukan guna untuk menyampaikan informasi yang tersimpan dalam materi pembelajaran yang akan diberikan juga untuk membantu peserta didik belajar. Media dan sumber pembelajaran terus mengalami pergantian bahkan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu inovasi dalam media dan sumber belajar yaitu salah satunya dengan penggunaan media belajar e-learning.

E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya dikutip dari Hartanto, 2016). E-learning merupakan sebuah inovasi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya untuk menyampaikan materi pembelajaran tetapi dapat juga untuk mengubah berbagai kemampuan peserta didik. Dengan menggunakan e-learning, bahan ajar dapat di virtualisasikan dalam berbagai bentuk yang menarik sehingga dapat menarik perhatian dan memotivasi peserta didik. E-learning dapat membawa suasana dan semangat baru dalam ragam pengembangan pembelajaran. Pemanfaatan e-learning dengan baik dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan maksimal. Namun, pada penerapannya tidak berjalan sempurna. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari diterapkannya e-learning sebagai inovasi media dan sumber belajar.

 Rosenberg (2001) menekankan e-learning bisa menjadi salah satu alat bagi pendidikan, sebagai bentuk inovasi pada sumber penyedia media serta sumber belajar. Maka dari itu dapat dijadikan sebuah model pembelajaran dengan kelas virtual (e-learning). Hal ini merupakan sebuah terobosan baru dibidang pengajaran dan pembelajaran, karena mampu meminimalkan perbedaan cara mengajar dan materi, sehingga memberikan standar kualitas pembelajaran yang lebih konsisten. Terlebih dalam menghadapi masa masa darurat seperti adanya wabah dan peperangan, e-learning menjadi solusi bentuk pembelajaran yang praktis dan inovatif.

 Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik atau e-learning, disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet atau www (World Wide Web) yang dapat menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet. Maka dengan adanya model pembelajaran e-learning ini, jumlah peserta didik yang bisa ikut berpartisipasi bisa jauh lebih besar dari pada cara belajar secara konvensional di ruang kelas, jumlah siswa tidak terbatas pada besarnya ruang kelas. Teknologi ini juga memungkinkan penyampaian pelajaran dengan kualitas yang relatif lebih standar dari pada pembelajaran di kelas yang tergantung pada "mood" dan kondisi fisik dari instruktur, dan peserta didik. Karena e-learning, modul-modul (materi, informasi, penampilan, dan kualitas pembelajaran) dapat diakses dalam bentuk yang sama oleh semua peserta didik dengan waktu yang lebih fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.

E-learning yang merupakan sebuah inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran tetapi Juga dapat memberikan perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik. Dengan e-learning, peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja melainkan juga aktif dalam mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya. Materi bahan ajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format sehingga lebih menarik dan lebih dinamis sehingga mampu memotivasi peserta didik untuk lebih jauh dalam proses pembelajaran. (Hartanto, 2011).

E-learning juga memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran untuk meningkatkan daya serap atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif, meningkatkan kemampuan belajar mandiri dari peserta didik, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.

Konten di dalam e-learning juga merupakan Konten e-yang di dalamnya terdapat e-learning sistem (LMS). Yang di mana Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.

E-learning memiliki beberapa karakteristik, yaitu: 1.) pemanfaatan layanan teknologi elektronik; 2.) pemanfaatan komputer (media digital dan jaringan komputer); 3.) Menggunakan bahan belajar mandiri, yang kemudian disimpan di komputer untuk diakses oleh guru dan siswa kapan saja, di mana saja; 4.) Dengan menggunakan silabus, silabus, hasil kemajuan belajar dan hal-hal administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Menurut (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997) dalam (Yazdi, 2012), kelebihan e-learning antara lain: Pertama, tersedianya fasilitas fasilitasi elektronik dimana guru dan siswa dapat dengan mudah berkomunikasi melalui fasilitas internet secara teratur atau kapanpun kegiatan komunikasi dilakukan, tanpa batasan jarak, tempat dan waktu. Kedua, guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran atau panduan pembelajaran yang terstruktur dan berjangka waktu melalui Internet, sehingga keduanya dapat saling menilai tingkat pembelajaran materi pembelajaran. Ketiga, karena bahan ajar disimpan di komputer, siswa dapat mempelajari atau meninjau bahan ajar kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan. Keempat, ketika siswa membutuhkan informasi tambahan tentang materi yang mereka pelajari, mereka dapat mengakses Internet dengan lebih mudah. Kelima, baik guru maupun siswa dapat mengadakan diskusi online, yang dapat diikuti oleh peserta dalam jumlah besar, memperluas pengetahuan dan wawasan. Keenam, perubahan peran siswa dari pasif menjadi aktif. Ketujuh, relatif lebih efisien. Dapat dikatakan bahwa e-learning memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya e-learning atau dalam bentuk digital merupakan suatu teknik untuk membuat siswa merasa lebih nyaman saat belajar ketika ditampilkan materi yang menarik.

Pembelajaran dengan memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi ini dapat memberikan berbagai pandangan pada saat pelaksanaannya baik itu pandangan positif maupun negatif. Jika dalam pandangan positif mengenai pembelajaran e-learning ini memudahkan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi, namun tetap pembelajaran ini tidak akan sepenuhnya berdampak positif bagi peserta didik, guru, maupun orang tua. Dilihat pada keaktifan siswa yang biasanya dituntut untuk aktif dalam kelas, pada pembelajaran e-learning ini dapat membuat anak menjadi kurang bersemangat atau malas mengikuti kelas karena suasana kelas online dapat membuat anak menjadi bosan, serta dalam pemanfaatan teknologinya pun anak bisa jadi lebih tertarik untuk menggunakan gadgetnya tidak untuk belajar melainkan untuk bermain sosial media atau bermain game. Pada guru dan orang tua juga dapat memunculkan dampak negatif pada proses pembelajarannya, salah satunya dalam kepemilikan teknologi informasi komunikasi yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran e-learning. Tidak semua orang tua atau guru memiliki fasilitas untuk melaksanakannya, baik itu dalam gadget maupun koneksi internet yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun