Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Shell Eco-Marathon Ajang Bergensi Anak Muda yang Kreatif dan Inovasi Menjadi "Macan Asia" Otomotif

30 April 2018   16:02 Diperbarui: 1 Mei 2018   01:08 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shell sebagai produsen minyak ternama telah berusaha mencari alternatif terhadap permasalahan global saat ini terkait menghemat energi. Shell sangat memiliki keprihatinan dan peduli atas hal tersebut. Shell telah memproduksi bahan bakar seperti minyak dan pelumas mesin sudah sejak tahun 1970.

Shell menyadari dan memahami bahwa kebutuhan sumber energi masih tinggi, terutama  masih di dominasi oleh sumber energi fosil. Sementara sumber energi fosil yang dimaksudkan pada kenyataannya semakin terbatas dan menipis cadangannya. Tentu hal ini sangat mempengaruhi ekosistem kehidupan di dunia.

Produsen minyak Shell telah lama bergerak untuk menyelamatkan sumber energi dunia. Shell telah melakukan berbagai langkah untuk turut mengatasi permasalahan krisis sumber energi fosil yang terjadi secara global tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini sumber energi dunia semakin berkurang. Tetapi kehidupan dunia masih sangat membutuhkan energi tersebut.

Untuk menjaga stabilitas tersebut, maka Shell  dengan memprakarsai sebuah ajang kompetisi Shell Eco-Marathon. Sebuah ajang bergengsi berupa kompetisi menciptakan mobil masa depan yang bisa menempuh perjalanan terjauh yang paling hemat energi dan sesuai standar keamanan. Ajang ini diselenggarakan untuk menjaring mahasiswa yang berbakat di tiga benua yaitu Benua Asia, Amerika, dan Eropa.

Salah satu alasan diselenggarakan ajang ini adalah agar anak muda kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kendaraan berbasis hemat energi. Ajang ini sebagai tantangan untuk menjadi solusi bagi krisis sumber energi fosil di era global demi energi masa depan. Untuk itu, para mahasiswa diajak merancang, membangun, dan menggerakkan kendaraan dengan energi paling hemat.

Suatu kebanggaan anak muda Indonesia mampu membangun bangsa ini dengan kekuatan pemikiran dan budaya yang kreatif dan inovatif. Indonesia turut berpartisipasi dalam ajang tersebut yang pada tahun 2018 dan mampu memenangkan kompetisi tersebut.

Ajang ini membuat anak muda Indonesia semakin giat melakukan penelitian untuk mencari sumber energi yang terbarukan. Mereka terus memikirkan cara-cara pengiritan terhadap bahan bakar minyak. Bagaimana agar kehidupan menjadi lebih mudah, praktis, dan cepat. Dengan adanya penghematan energi akan berpengaruh terhadap kebutuhan lainnya.

Untuk benua Asia diselenggarakan di Changi Exhibition Centre, Singapura, 8-11 Maret 2018 yang diikuti 120 tim dari 18 negara; 26 tim diantaranya berasal dari Indonesia. Shell Eco-Marathon Asia tahun diikuti 123 tim dari 20 negara.

Pada ajang Shell Eco-Marathon Asia 2018 di Siangapura ini membuahkan hasil bagi tim Indonesia yang memperoleh hasil memuaskan sehingga dapat mendominasi penghargaan Shell Eco-Marathon Asia 2018 tersebut. Khususnya di Kategori Urban Concept, ternyata tim Indonesia meraih prestasi yang sangat gemilang. Misalnya untuk tipe "Internal Combustion Award", untuk lima peringkat teratas disapu bersih oleh tim dari Indonesia.

20180430-155906-5ae6fb98bde57516862f7c72.png
20180430-155906-5ae6fb98bde57516862f7c72.png
Kelima tim Indonesia peraih penghargaan itu adalah pencapaian jarak dari kelima pemenang UrbanConcept kategori Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) untuk tim Indonesia adalah: ITS Team2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dengan 315 km/liter, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada) dengan 267 km/liter, Garuda UNY Eco team (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan 215 km/liter, Sadewa (Universitas Indonesia) 205 km/liter, Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret) dengan 170 km/liter. 

Untuk regional Asia Indonesia menjadi "Macan Asia" dalam Drivers World Championship -- Regional Asia, Indonesia menjadi yang terbaik yang selanjutnya akan berlomba dengan pemenang-pemenang dari wilayah Amerika dan Eropa dalam ajang Drivers World Championship Grand Final di London, Inggris, yang akan diselenggarakan pada 8 Juli mendatang, untuk mencari pengemudi terhandal yang paling efisien dalam berkendara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun