Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Palembang Emas, Tukang Parkir "Preman", dan Tarif Parkir Naik

25 April 2018   11:59 Diperbarui: 25 April 2018   13:02 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Palembang sudah sangat terkenal dengan keamanan karena terkenal dengan visi EMASnya: Elok, Madani, Aman, dan Sejahtera. Visi ini terus diusahakan penyelesaian masalah di beberapa sudut kota, termasuk soal parkir agar masyarakat Kota Palembang aman dan sejahtera.

Sudah lama di Kota Palembang banyak preman berkeliaran di kota ini. Mereka marak mengurusi masalah parkir. Sebenarnya masalah premanisme yang dibawah naungan parkir hampir semuanya dikombinasikan dengan perilaku preman. Perlu ada gerakan untuk mengurangi aksi-aksi premanisme "halal" tapi "memalak" bahkan "menodong" dengan uang parkir diluar ketentuan Peraturan Daerah Kota Palembang (Perda Pemkot).

Untuk itulah,  Pemkot Palembang melalui Pjs Walikota memimpin apel tentang tarif parkir untuk diawasin melalui Satpol PP, Dinas Perhubungan, POLRI, dan TNI diterjunkan untuk mengawasin tarif parkir sesuai Perda Kota Palembang Nomor 16 Tahun 2011 yakni untuk motor Rp 1000 dan mobil Rp 2000.

Untuk itu, bila masih ada juru parkir meminta lebih memaksa laporkan, ini nomor handphone dari Dinas Perhubungan yakni 082183123566 atau 082183123567 untuk melaporkan oknum parkir tersebut dicatat.

Ketegasan ini sudah berlaku sejak setahun yang lalu tapi kadang saja banyak tukang parkir yang sembunyi-sembunyi memungut parkir diluar aturan yang berlaku. Jika kita jalan masih dimintai Rp 5000 motor dan Rp 10.000 mobil, maka segera saja laporkan penegak hukum terkait dan berwenang daripada harus ribut dan berkelahi dengan tukang parkir tersebut.

Untuk itu sudah seharus apel sebagai gerakan dari Pemkot Palembang dengan tegas dan berkomitmen untuk memberantas premanisme parkir lapak yang selama ini menjadi lahan dan sumber kehidupan mereka. Tapi tetap persoalan ini harus diurusi dan diatasi.

Biasanya, kita harus merela terutama hari Minggu tarif parkir liar meningkat tajam Rp 10.000 Mobil dan  Motor Rp 4000. Apalagi sekitaran Plaza BKB dan RS AK Gani.

 Di BKB 5000 motor dan mobil sejumlah Rp10.000. Harus ditangkap parkir liar kayak itu. Sekarang seharusnya parkir motor Rp 2000 dimana-mana ada yang Rp 3000. Seolah itulah nyatanya padahal tidak.

Sebenarnya memang tidak cukup masalah ini disebarkan info di sosial media tetapi harus terjun ke lapangan ke seluruh tempat. Lagi pula yang menyedikan di masjid kadang masih bayar padahal tempat ibadah.

Pereman Parkir liar di BKB itu harus ditindak dan semua yang melanggar aturan harus bida ditindik dengan aturan yang berlaku. Mereka berani minta 3000 dan 5000 untuk parkir karena mereka dibawah koordinasi oleh oknum pejabat setempat. Itu pasti ada, karena  tidak mungkin berani jika tidak ada di atasnya yang bermain soal parkir ini.

Gerakan harus terus diupayakan terus menerus, konsisten, dan sebaik mungkin, jangan sampai gerakan hanya seremoni yang hanya sekali jalan selanjutnya "terserah anda". >Semoga#%.(*)

Afriantoni

(Refleksi Menjelang Siang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun